
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Faktor genetik rupanya membuat kebanyakan orang Indonesia memang lebih berisiko mempunyai pori besar pada kulit wajah. Ada pula kemungkinan besar munculnya tanda penuaan seperti garis lipatan di leher dan garis senyum.
Hal tersebut berdasarkan hasil Skin Genomic Research yang dilakukan oleh ParagonCorp. Riset genomik ini dilakukan dengan memeriksa pecahan sel yang diambil dari dalam mulut.
"Tubuh manusia dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Faktor internal itu dari dalam, genetik, itu yang harus kita pelajari karena nggak kelihatan. Kalau di bidang kedokteran, mempelajari genetik bisa menjadi modal dasar untuk mengetahui bahan apa yang dibutuhkan," jelas pakar genomik, dr. Yulia Ariani Aswin, SpA(K)., dilansir dari Suara.com
Baca Juga
-
Tak Ragu Soal Kualitas, Cut Meyriska Akui Gemar Pakai Tas Buatan Lokal
-
Resep Chocolate Mousse, Cocok Disajikan saat Rayakan Natal Bersama Keluarga
-
6 Cara Bikin Aroma Parfum Lebih Awet, Tak Harus Beli Produk Mahal
-
5 Arti Mimpi Piramida, Ada Hubungannya dengan Puncak Kekuasaan?
-
Fuji Mengaku Alami ADHD, Ini Gejala dan Penyebabnya
Dokter spesialis kulit dr. Riris Asti Respati Sp.DV., mengungkapkan, kondisi pori besar juga bisa disebabkan faktor eksternal tubuh, seperti gaya hidup.
Dijelaskan pula bahwa pori wajah bisa semakin membesar akibat adanya sumbatan pada kulit. Sumbatan itu mungkin terbentuk paparan kotoran maupun makeup terlalu tebal dan dipakai lama.
"Jadi pori tersumbat kotoran dan nggak dibersihkan dengan benar. Makeup juga bisa. Misal ada coverage lumayan tebal, itu bisa sumbat pori. Nanti bikin pori membesar," imbuhnya.
Sementara itu, Skin Genomic Research mengeksplorasi DNA, gen, dan variasi genetik yang terkait dengan karakteristik, fungsi, serta kondisi kulit. Riset ini dilakukan oeh Paragon bekerjasama dengan pakar genomik dan dokter kulit sejak 2021.
Penelitian melibatkan 515 subjek yang terdiri dari 150 pria Indonesia dan 365 wanita Indonesia. Mereka berasal dari delapan kelompok etnik terbesar di Indonesia di antaranya Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Global Group Head Brand Development ParagonCorp Alif Kartika B.Sc. mengungkap bahwa riset tersebut berguna untuk menciptakan skincare sesuai dengan genetik orang Indonesia serta masalah kulit wajah yang paling sering terjadi.
Terkini
- Ketika Perempuan Memilih Diam: Strategi Bertahan atau Bentuk Perlawanan?
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT