Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pasar kecantikan Indonesia sedang mengalami perubahan tren yang menarik setelah pandemi. Hal ini disebabkan beberapa faktor, termasuk perkembangan dunia digital seperti penggunaan teknologi dalam sehari-hari, e-commerce, pertumbuhan brand lokal, dan kesadaran konsumen terhadap kesehatan.
Konsumen kini lebih pintar dan kritis dalam memilih dan mengkonsumsi produk, termasuk kosmetik. Kualitas produk adalah perhatian utama. Ini karena konsumen tidak hanya menjadikan produk kosmetik sebagai kebutuhan sehari-hari tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Maka dari itu, mereka mengutamakan efektivitas, keberlanjutan, dan personalisasi.
Perubahan tren ini mendorong industri kecantikan untuk terus berinovasi. COSMAX Indonesia memberikan konsep tren kecantikan Indonesia di tahun 2024 dengan keyword C.A.R.I.N.G. Apa itu?
Baca Juga
Teknologi akan semakin berperan penting dalam industri kecantikan. Konsumen semakin tertarik pada produk yang memanfaatkan teknologi, seperti AI, untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan menyenangkan, serta penggunaan teknologi dalam proses development produk.
Amusing
Era ini adalah masa self-expression. Konsumen akan semakin tertarik pada produk yang dapat sesuai dengan gaya, indera dan emosi setiap personal konsumen.
Media sosial akan menjadi salah satu faktor yang dijadikan konsumen sebagai wadah referensi produk mereka serta media untuk belajar dalam memahami tren kecantikan dan mengevaluasi kualitas suatu produk.
Recovery
Definisi kecantikan tidak lagi terbatas pada keindahan estetika, tetapi diperluas menjadi kesehatan secara fisik dan mental.
Konsumen beralih fokus dari mengejar penampilan sempurna ke rutinitas kecantikan yang sehat. Hal ini mendorong inovasi produk yang mempertimbangkan aspek mental yang didukung oleh penelitian ilmiah.
Inclusivity
Sentuhan produk dengan inklusivitas menjadi nilai lebih bagi konsumen. Ini karena inklusivitas bukanlah sekedar tren atau taktik pemasaran, tetapi perubahan penting dalam industri kecantikan.
Pemahaman terhadap keberagaman setiap individu di industri kecantikan diperlukan. Ini karena setiap konsumen ingin dilihat, didengar, dan dilayani sesuai keinginan, kebutuhan, dan value mereka.
Network-Driven
Dunia kecantikan akan didominasi oleh digitalisasi dan meningkatnya kepentingan komunitas. Maka dari itu, merek kecantikan perlu membangun komunitas yang kuat untuk meningkatkan engagement dengan konsumen, baik secara offline maupun online.
Green with Tangible Action
Tren sustainable beauty bukan lagi sekadar trik marketing, tetapi menjadi tindakan nyata. Seiring dengan peningkatan kesadaran dan kritisisme konsumen terhadap masalah lingkungan dan kualitas produk, kini mereka mengutamakan efektivitas, fungsionalitas, dan transparansi dari suatu produk atau beauty brand.
"Oleh karena itu, C.A.R.I.N.G. merupakan tren dengan pendekatan holistik terhadap kecantikan. Tren ini mencakup berbagai segi baik teknologi, personalisasi, maupun keberlanjutan. Konsumen akan semakin mengutamakan produk-produk yang memiliki kualitas, inovatif, personal, serta memberikan kesehatan secara fisik dan mental, dan sustainability," ungkap Cheong Min-Kyoung, Direketur Utama COSMAX Indonesia, dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender