Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Ini adalah momen untuk mengenang sosok RA Kartini yang memperjuangkan emansipasi perempuan di Indonesia.
RA Kartini lahir pada 21 April 1879. Dilansir dari Suara.com, berikut beberapa fakta menarik tentang perjuangan RA Kartini semasa hidupnya.
1. Habis Gelap Terbitlah Terang
Pada laman PIPS Universitas Islam Raden Rahmat, dikatakan bahwa buku Kartini yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang" menuai kontroversi.
Baca Juga
Buku ini berisi surat yang ditulis Kartini untuk kepada sahabatnya di Belanda. Hanya saja, buku tersebut sempat diragukan kebenarannya oleh para sejarawan karena tak ada bukti valid bahwa seluruh surat di dalmnya merupakan tulisan tangan Kartini.
RA Kartini adalah seorang bangsawan Jawa sehingga punya kesempatan untuk belajar bahasa Belanda. Kemampuan berbahasa asing itu juga membuatnya mendapat beasiswa dari pemerintah Belanda.
3. Namanya diabadikan untuk sebuah jalan di Belanda
Nama Kartini ternyata dipakai untuk nama jalan di Belanda. Tak tanggung-tanggung, terdapat empat kota di Belanda yang memakai nama Kartini, yakni di Utrecht, Venlo, Amsterdam, dan Haarlem.
4. Punya hubungan keluarga rumit
Ibu kandung Kartini disebut tak diakui sebagai istri utama. Ini karena sang ibu tidak berasal dari keluarga bangsawan, sementara seorang bupati diharuskan menikahi bangsawan. Oleh karenanya, ayah Kartini menikah lagi dengan anak keturunan Raja Madura.
5. Keluarga poligami
Kartini tumbuh besar di lingkungan keluarga poligami. Bukan cuma sang ayah, Kartini bahkan sempat dijodohkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang saat itu telah memiliki tiga istri.
6. Meninggal dunia di usia muda
RA Kartini merupakan salah satu tokoh yang meninggal di usia muda. Dia meninggal dua pada 17 September 1904 karena preeklampsia dialaminya setelah melahirkan di usia 25 tahun.
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby
Berita Terkait
-
Makin Dekat dengan Audiens Perempuan, Ini Peran TikTok dalam Membangun Bisnis
-
Rayakan Hari Kartini, Royal Ambarrukmo Yogyakarta Gelar Fashion Show Busana Muslim dari Batik
-
Sambut Hari Kartini, Stockbit dan Bibit: Komitmen Kami untuk Kaum Ibu Sangat Jelas
-
Hore, Promo Happy Price The Little Things She Needs Datang Lagi