Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Berbagai cara bisa dilakukan untuk merawat kulit, mulai dari menerapkan gaya hidup sehat hingga menggunakan rangkaian perawatan di wajah.
Hanya saja, untuk mendapat khasiat terbaik, beberapa orang melakukan pembedahan baik invasif maupun semi-invasif. Salah satunya dengan metode perawatan injectable skin booster.
Skin booster sendiri merupakan prosedur perawatan kulit yang dilakukan dengan cara menyuntikkan bahan aktif. Manfaat skin booster adalah menutrisi kulit agar lebih sehat, lembut, halus, dan bercahaya.
Belum lama ini, PT Sometech Indonesia mengundang para dokter dan klinik owner yang ada di Tangerang untuk mengenalkan produk baru yang diberi nama Cellbooster.
Baca Juga
-
Waspadai Efek Implan Payudara, Bisa Picu Kanker?
-
Pabrik Bata di Purwakarta Tutup, Simak Fakta Menarik Brand Sepatu Legendaris Ini
-
Cantiknya Kebaya Mahalini saat Mepamit, Karya Desainer Kondang
-
Nagita Slavina Bagikan Tips Tangkal Rasa Insecure dan Cara Temukan Kecantikan Sejati
-
Erina Gudono dan Kaesang Pangarep Sempat Nongkrong saat Umrah, Kunjungi Kafe Viral di Makkah
-
Begini Cara Mengatasi Bibir Kering, Jangan Keseringan Dijilat
Lalu, apa itu Cellbooster?
Dikatakan Dokter Ariestasari dari Klinik Foreverskin, cellbooster merupakan salah satu jenis skin booster terbaru yang diproduksi di Swiss.
Cellbooster mengadung HA atau Hyaluronic Acid, yang terbukti dapat memberikan manfaat lebih baik untuk kulit. Lebih lanjut, Dokter Ariestasari juga mengatakan HA pada cellbooster dapat bertahan lebih lama dibanding HA yang lain.
"Jadi optimal dalam menutrisi dan meregenerasi kulit," kata Dokter Ariestasari saat temui Dewiku beberapa waktu lalu, ditulis Selasa (7/5/2024).
Lebih lanjut, Dokter Ariestasari menjelaskan bagaimana biasanya, HA di dalam kulit hanya bertahan dua sampai empat hari. Sementara pada kasus cellbooster, akan bekerja lebih lama kurang lebih hingga dua minggu.
"Hal itu dapat membuat menjadi lebih bagus karena dia (cellbooster) melepas zat aktif pelan-pelan. Jadi perlahan-lahan menutrisi kulit dan juga optimal dalam meregenerasi kulit secara keseluruhan," tambahnya lagi.
Masuk ke Indonesia mulai dari Februari 2024 lalu, pengaplikasian cellbooster adalah melalui suntikan atau injeksi di lapisan kulit dermis dan epidermis.
Efek Samping Cellbooster
Sama seperti perawatan injeksi lain, efek samping cellbooster biasanya hanya menimbulkan efek biru jika disuntik di area pembuluh darah. Namun Dokter Ariestasari mengatakan perawatan tersebut tidak memiliki efek samping berarti.
"Tidak ada side efek berarti paling hanya biru kalau kita suntik kena pembuluh darah. Tapi itu wajar," kata Dokter Ariestasari menjelaskan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan, lanjutnya, adalah menghindari berenang dan menggunakan makeup selama dua hari setelah injeksi cellbooster.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, cellbooster baiknya dilakukan sebanyak tiga kali dalam interval dua minggu. Selanjutnya, maintenance bisa dilakukan sebanyak satu bulan sekali.
Selain memperkenalkan cellbooster, acara tersebut juga memperkenalkan Lavieen Thulium Fractional Laser, yang pertama kali hadir di Privee Clinic pada Maret lalu.
Laser tersebut diklaim sudah dipercaya oleh dermatologis dari seluruh dunia dan banyak digunakan di klinik kecantikan di Amerika Latin, Korea Selatan, Brasil hingga Amerika Serikat.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat