Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tentu saja ada berbagai cara yang bisa dipilih untuk mengatasi munculnya tanda penuaan kulit. Salah satunya adalah prosedur tanam benang.
Chief Medical Bumi Estetika Perkasa & Aptos International Trainer, dr. Kartini, mengatakan bahwa tanam benang biasanya menjadi pilihan utama bagi orang-orang yang belum siap menjalani operasi plastik.
"Meskipun mereka mau, belum tentu siap karena beberapa hal. Salah satunya adalah downtime. Sedangkan benang itu downtime-nya boleh dibilang hampir minimal sekali," katanya peluncuran Aptos Namica beberapa waktu lalu, dilansir dari Suara.com.
Saat melakukan tanam benang, dijelaskan bahwa dokter perlu mengetahui dan mamahami anatomi kulit manusia agar dapat menempatkan benang sesuai dengan tempatnya sehingga memberikan hasil terbaik.
Baca Juga
Lebih lanjut, diungkapkan bahwa tanam benang kini bisa memberikan manfaat yang lebih banyak dengan adanya teroboson baru bernama Aptos Namica.
Dr. Murat Tsintsadze, Scientific Supervisor & Aptos International Expert Trainer dari Georgia, memaparkan bahwa Namica adalah benang yang sangat unik karena diciptakan dengan Technology of Encapsulation of Nano & Micro particles dengan Hyaluronic Acid (HA).
"Pasien kami sejak awal merasakan pemulihan yang cepat. Hampir di hari kedua, kulit bersinar luar biasa dan pengangkatan yang kuat," kata Dr. Murat.
Perawatan ini bisa dilakukan siapa saja, kecuali mereka yang punya alergi kulit karena kandungannya atau memiliki keloid. Orang dengan riwayat penyakit berat seperti kanker, jantung dan diabetes juga tidak disarankan.
Dokter Kartini menambahkan, setelah melakukan tanam benang, pasien disarankan tidak melakukan olahraga berat selama kurang kira-kira sebulan karena jaringannya belum sempurna.
"Jangan membuka mulut lebar-lebar karena kandungan benang masih dalam proses dan belum mengikat sempurna," tandasnya.
Terkini
- Stop Self-Talk Negatif! Ini Cara Membangun Self-Respect di Era Digital
- Merasa Kecil di Dunia yang Besar: Menggali Akar Inferiority Complex
- Resah Driver Ojol Perempuan: Ada Ketidakadilan Mengintai di Setiap Kilometer
- Fake It Till You Make It: Boleh Dicoba, Asal Jangan Kebablasan, Girls!
- Fatphobia Bukan Sekadar Masalah Berat Badan, Tapi Diskriminasi!
- Self Care Bukan Egois, Tapi Hak Setiap Perempuan untuk Sejahtera
- Pap Smear: Deteksi Dini Kanker Serviks, Selamatkan Nyawa Perempuan
- Mengenal Sunday Scaries, Rasa Cemas yang Timbul di Hari Minggu
- Alasan Mengapa Maret jadi Bulan Perempuan
- Tren Kabur Aja Dulu: Antara Impian dan Realita, Sejauh Mana Keseriusannya?
Berita Terkait
-
Tasya Farasya Approved! 3 Moisturizer Efektif Melembapkan Kulit
-
Viral Inara Rusli Glowing Banget saat Foto Bareng Fans, Apa Rahasia Kecantikannya?
-
Ingin Punya Kulit Glowing Kayak Orang Thailand? Pakai Body Serum Ini
-
5 Tren AI Terbaru di Dunia Kecantikan dan Fesyen, Virtual Try-On Semakin Jadi Andalan