
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Ternyata berenang bisa bantu atasi depresi, lho. Penelitian ini diterbitkan dalam British Medical Journal Case Reports.
Mereka mencoba meneliti seorang wanita dengan kecemasan dan depresi parah. Wanita tersebut berenang di air dingin. Ia melakukan aktivitas tersebut secara rutin dan merasa gejala depresi serta kecemasannya mulai turun.
Studi kasus ini bertujuan untuk meneliti terapi air terbuka untuk mengobati depresi. Berenang di air dingin akan ada peningkatan tekanan darah, laju pernapasan, dan hormon stres yang mulai dilepaskan.
Ternyata nggak hanya berenang saja, cukup dengan berendam di air dingin dalam suhu 15 derajat Celcius, maka respon stres juga akan berkurang.
Baca Juga

Berenang di air dingin sebagai terapi kejut yang akan memicu betaendorphin dan noradrenalin di otak. Kejutan dari air dingin hampir mirip dengan terapi kejut listrik.
Sejumlah listrik bergerak dari ujung saraf kulit untuk mencapai otak. Mereka menyentak sistem untuk meningkatkan tingkat energi, kejelasan, dan kewaspadaan. Reaksi ini dapat memiliki efek yang menguntungkan dan mengurangi depresi.
Peneliti Universitas Osaka menemukan fakta bahwa mandi air dingin memiliki efek positif dalam menurunkan hormon kortisol yang merupakan hormon stres. Air dingin menyebabkan pembuluh darah mengencang dan meningkatkan sirkulasi darah dari permukaan tubuh ke inti untuk menghemat panas.
Ketika darah mengalir ke otak dan organ vital lain di dalam tubuh, ada sirkulasi oksigen yang membantu detoksifikasi, membuat tubuh merasa rileks, dan lebih berenergi.
Itulah mengapa berenang bisa membantu atasi depresi. Tertarik mencoba terapi ini?
Terkini
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?