Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Gelaran Miss World 2018 segera dihelat Desember ini. Menuju ajang kecantikan tersebut, ada banyak cerita menarik dari para kontestan, salah satunya perwakilan dari Jepang yang rupanya merupakan keturunan dari seorang raja samurai.
Dilansir dari Next Shark, perwakilan Jepang untuk Miss World 2018 yang bernama Kanako Date diketahui keturunan langsung dari raja samurai yang memerintah atas sebagian wilayah Jepang selama abad ke-17.
Raja samurai yang dimaksud, Date Masamune, mendapat julukan ''One-Eyed Dragon'' setelah kehilangan salah satu matanya karena penyakit cacar saat masih kecil.
Lahir pada akhir abad ke-16, Masamune dianggap sebagai ahli taktik yang luar biasa selama masa pemerintahannya, yakni tahun 1600 hingga 1636. Ia juga dikenal karena helm bulan sabitnya.
Baca Juga
Sementara itu, Kanako Date sendiri merupakan generasi ke-22 dari garis keturunan Date Masamune.
Tidak hanya berparas cantik, model berusia 22 tahun ini adalah seorang ahli bahasa berbakat. Dia dapat berbicara dalam berbagai bahasa termasuk Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol, dan Korea.
Dia juga sempat belajar di Cina dan saat ini berstatus sebagai mahasiswa hukum tahun keempat Universitas Keio yang bergengsi di Jepang.
Meski begitu, ia tidak lupa pada budayanya sendiri. Ia mahir melakukan tarian Jepang, memainkan Koto (alat musik Jepang), dan memiliki hobi memanah.
Tapi apa yang benar-benar memukau para juri selama kontes bakat Miss World 2018 adalah suara operanya yang tinggi. Bakatnya itu ia tampilkan saat membawakan ''Tosca'' karya Giacomo Puccini.
Kemenangan Kanako Date di bagian kompetisi ini adalah yang pertama bagi Jepang sejak keikutsertaan perdananya pada tahun 1951.
Rencananya, Miss World 2018 diadakan di Sanya, Cina, pada 8 Desember mendatang.
Tag
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri