Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Menjadi transgender bukanlah pilihan hidup yang mudah. Baru-baru ini pria transgender asal Inggris telah mengungkapkan keputusannya untuk tetap melahirkan dan rasa trauma setelahnya.
Dilansir dari Daily Mail, Hayden Cross (21) dari Gloucester, Inggris yang terlahir sebagai wanita memutuskan berhenti transisi menjadi pria untuk memulai keluarga sendiri pada tahun 2016.
Tampil di Lorraine ITV belakangan ini, Hayden membuka tentang kenyataan pahit hamil sebagai seorang transgender. Ia mengatakan bahwa melahirkan melibatkan 'banyak emosi dan perasaan' serta tidak enak badan.
Dia menjelaskan kepada presenter Lorraine Kelly, "Saya menginginkan anak kandung sehingga saya dapat memulai keluarga saya sendiri," ujar Hayden.
Baca Juga
"Aku tidak tahu apakah aku menginginkan hubungan jangka panjang di masa depan. Saya tidak ingin menunggu. Saya ingin tahu bahwa saya masih bisa memiliki keluarga tanpa harus bergantung pada orang lain," tambahnya.
Di tahun 2016 itu awalnya ia cukup putus asa untuk memiliki bayi di beberapa titik dalam hidupnya. Ia pun memutuskan membekukan sel telurnya sebelum ia menyelesaikan masa transisi.
Namun, ia cukup hancur ketika para dokter kala itu menolak untuk memberinya perawatan senilai GBP 4.000 atau Rp 72 jutaan. Dia pun memutuskan untuk mencari donor sperma online dan menyuntik dirinya sendiri dengan jarum suntik.
Hayden Cross mengakui bahwa kehamilan sebagai pria transgender tidak mudah dan minim dukungan. "Akhirnya saya mendapat dukungan. Awalnya itu sedikit hal baru sehingga tidak ada yang benar-benar mengerti tapi sekarang ada banyak dukungan di luar sana."
Akhirnya Hayden melahirkan di bulan Juni 2017 lewat operasi caesar. Dia melahirkan bayi perempuan sehat yang dinamai Trinity-Leigh.
Ketika ditanya oleh Lorraine apakah dia siap untuk kehidupan berkeluarga di usia 20 tahun, Hayden berkata, "Saya kira saya belum siap pada saat itu - tidak 100 persen. Tapi sekarang semuanya sudah berjalan sesuai rencana, kami baik-baik saja,"
Sebelas bulan setelah melahirkan, Hayden pun melanjutkan transisi penuhnya. Ia menjalani operasi untuk mengangkat payudaranya dan akan menjalani operasi lebih lanjut ketika sudah siap.
Hayden pun mengungkapkan bahwa mengandung anak selama sembilan bulan sebagai pria transgender adalah 'pertempuran besar' dan dia tidak akan menyarankan siapa pun untuk melewatinya.
"Saya tidak akan berbohong, itu benar-benar aneh. Ada banyak emosi dan perasaan. Saya tidak akan menyarankan siapa pun untuk melakukannya - itu sangat sulit," tambahnya.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri