Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang selebgram perempuan asal Afrika Selatan bernama Zodwa Wabantu bikin heboh jagat media sosial. Dia pamer foto peti mati mewah yang spesial dibuat untuk dirinya sendiri.
Zodwa mengaku bahwa tindakan itu merupakan bagian dari persiapan menuju kematian walau dirinya sekarang dalam keadaan segar bugar.
''Kematian! Masyarakat sangat takut untuk berbicara tentang kematian. Kita semua akan mati, dan saya membuat pilihan untuk membeli peti mati saya saat masih hidup. Nilainya 150k,'' tulis Zodwa dalam keterangan foto yang diunggah di akun Instagram pribadinya.
Dilansir dari Mirror, 150k berarti setara £ 8540 atau sekitar Rp 150 juta lebih. Sudah layak untuk disebut peti mati mewah, kan?
Baca Juga
Kepada media lokal, TshisaLive, Zodwa menjelaskan bahwa saat ibunya meninggal dunia dulu, ia dimakamkan dengan peti mati murah. Zodwa mengaku tak mau merasakan hal serupa saat mati nanti.
Selain mahal, keputusannya untuk membeli peti mati dan memamerkannya di media sosial juga membuat banyak netizen bingung.
Beberapa orang memuji keputusan Zodwa karena dianggap ''siap' menghadapi kematian.
''Kita semua akan mati, apakah kita suka atau tidak,'' komentar seorang netizen.
Namun, banyak juga yang beranggapan membeli peti mati ibarat mengamini nasib buruk. Keputuan Zodwa membeli peti mati mewah juga disebut sebagai bentuk 'kegilaan'.
Bagaimana menurutmu? Ada yang sudah sedia peti mati juga sebagai persiapan masa depan? (Risna Halidi/*)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri