
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Bagi banyak orang, mengikuti ujian adalah pengalaman yang sangat menegangkan dan tidak ingin mendapat gangguan lain saat menjawab pertanyaan. Tapi bayangkan, wanita ini mengikuti ujian sambil melahirkan.
Dilansir dari World of Buzz, air ketuban Eunice Sibuyan pecah di tengah-tengah ujian Pemeriksaan Lisensi Dokter (PLE) minggu lalu (11 Maret). Berbagi pengalamannya di sebuah postingan Facebook , Eunice menjelaskan bagaimana dia berhasil melewati seluruh cobaan dan bahkan menyelesaikan ujian.
Di pos itu, dia membagikan bagaimana dia tahu dia hamil di tengah magang di rumah sakit. Meskipun dinasihati untuk beristirahat di tempat tidur dan bahkan mempertimbangkan aborsi, ia bertahan dan melanjutkan magangnya.

Seminggu sebelum ujian, ia menyadari bahwa ia memiliki 1-2 cm dilatasi dan 60% hilang (yang berarti rahim sedang mempersiapkan kelahiran bayi). Tanpa gentar, Eunice terus belajar di rumah sambil berbaring.
Baca Juga
Pada hari besar PLE-nya di Manila, ia mengalami beberapa bercak dan kram, yang merupakan tanda bayi akan lahir. Malam sebelum ujian, dia terbangun oleh suara letupan. Air ketubannya pecah, bayinya akan segera datang. Namun, dia bertekad untuk menyelesaikan ujian terakhir ini, jadi dia tetap diam tentang air ketubannya. Sebab dia akan dilarikan ke rumah sakit jika orang lain tahu.
Selama ujian, Eunice menahan sakit persalinan dan melawan kontraksi saat dia menjawab pertanyaan. Dengan sekuat tenaga, ia akhirnya berhasil menyelesaikan ketiga makalahnya.
Dia kemudian bergegas menuju suaminya dan meminta bantuan. Eunice akhirnya melahirkan di rumah sakit yang sama di mana ia mengambil ujian. Bayi di dalam perutnya itu tampaknya sudah tidak sabar dan dilahirkan hanya dalam 13 menit!
Berita baiknya, tiga hari kemudian Eunice dinyatakan telah lulus ujian dan memenuhi syarat sebagai dokter berlisensi. Kerja keras dan tekadnya banar-benar membuahkan hasil.
Postingan itu menjadi viral dan dibagikan lebih dari 5.900 kali saat artikel ini naik. “Angkat topi ke ibu saya yang seorang dokter! Saya bukan halangan untuk kesuksesan mummy saya (tetapi) lebih merupakan berkah dari atas. Mummy bilang aku risiko yang layak diperjuangkan," tulisnya pada caption.
Tag
Terkini
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?