
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Diet alternatif yang menjanjikan detoksifikasi tubuh memang ramai diminati belakangan ini. Namun sayangnya tidak semua tubuh cocok menerapkannya.
Upaya menurunkan berat badan bisa sangat berisiko. Menurut Daily Mail , seorang wanita berusia 40 tahun dari Israel saat ini menderita kerusakan otak setelah diketahui menjalani diet jus tiga minggu.
Wanita itu dilaporkan diberitahu untuk hanya mengonsumsi jus buah dan air sebagai bagian dari dietnya setelah mengunjungi ''terapis alternatif''. Namun, nyatanya yang ada dia malah harus dikirim ke rumah sakit.
Saat ini ia sedang diobservasi dan dikatakan mengalami malnutrisi parah. Wanita berusia 40 tahun itu, yang sekarang telah berada di rumah sakit selama beberapa hari terakhir, telah menderita kerusakan otak yang bisa jadi tidak dapat diubah.
Baca Juga

Dia juga dilaporkan memiliki berat kurang dari 40kg setelah pembersihan jus dan diyakini menderita hiponatremia atau ''keracunan air''.
Hiponatremia sendiri adalah suatu kondisi di mana kandungan natrium dalam darah terlalu rendah dan terlalu banyak mengonsumsi air. Ini dapat menyebabkan sel-sel dalam tubuh membengkak, yang pada gilirannya, dapat menyebabkan efek ringan hingga mengancam jiwa.
Beberapa gejala hiponatremia adalah mual dan muntah, sakit kepala, kejang hingga koma. ''Hiponatremia adalah ketika kadar natrium Anda turun, dan itu bisa mematikan. Jika (pasien) hanya minum jus jeruk dan air putih, itu tidak mengejutkan. Anda perlu mengonsumsi natrium,'' ujar salah satu pakar gizi.
Ia mengatakan, banyak orang melakukan detoksifikasi dengan minum jus untuk menurunkan berat badan. Padahal hal tersebut tidak perlu, sebab tubuh secara alami membersihkan diri setiap hari. ''Seluruh gagasan detoksifikasi, tidak ada ilmu yang mendukungnya,'' tambahnya.
Jadi, jika kamu berencana untuk menerapkan diet apapun, pastikan untuk mempertimbangkan secara menyeluruh sebelum membuat keputusan, ya. Jangan sembarangan menjajal diet alternatif juga.
Tag
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women