Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kasus pengeroyokan siswa SMP di Pontianak, Kalimantan Barat, oleh 12 siswa SMA saat ini masih menyedot perhatian publik. Korban yang masih berusia 14 tahun dianiaya hingga mengalami luka fisik dan psikologis yang serius. Tagar JusticeForAudrey pun masih menjadi trending topik hingga Rabu (10/4/2019) pagi.
Dilansir dari Suara.com, peristiwa tersebut terjadi terjadi pada 29 Maret 2019 lalu. Dugaan latarbelakangnya adalah masalah asmara antara salah satu pelaku berinisial DA yang ternyata juga kekasih mantan kakak korban.
Korban dikeroyok dan mendapatkan banyak perlakuan tidak manusiawi, bahkan hingga mengalami pembengkakan para di alat vitalnya.
Clinical Forensic Psychologist, Kasandra Putranto mengatakan, kasus pengeroyokan seperti itu tentu menimbulkan trauma jangka panjang bagi korban, terlebih karena melibatkan banyak orang.
Baca Juga
Kasandra juga menekankan pentingnya pendampingan untuk korban. Namun, harus ada asesmen terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi korban lebih mendalam.
Soal pelaku yang juga sempat melakukan snapgram saat berada di kantor polisi, Kasandra menilai bisa jadi mereka tidak merasa bersalah atas tindakan yang telah dilakukan. ''Tapi harus ada pemeriksaan,'' ungkapnya, seperti dikutip dari HiMedik.com.
Sementara itu, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti menyatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Pontianak untuk pemenuhan hak rehabilitasi kesehatan korban, termasuk pengawasan terhadap rumah sakit yang merawat korban.
Layanan psikologis pun akan diberikan tidak hanya kepada kepada korban, melainkan juga para pelaku.
Di sisi lain, dukungan terhadap korban terus mengalir seiring dengan viralnya tagar JusticeForAudrey. Bahkan, pengacara ternama Hotman Paris Hutapea menyatakan siap membantu korban kasus pengeroyokan tersebut.
''Minta nomor handphone keluarga korban. Ayo kita berjuang agar pelaku diadili,'' ungkap Hotman Paris Hutapea melalui unggahan di Instagram pribadinya, Selasa (9/4/2019) malam.
Tag
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri