
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Penyanyi Beyonce untuk pertama kalinya bicara blak-blakan tentang diet ekstrem yang dia jalani pasca melahirkan. Dia ngaku rela diet ekstrem demi tampil maksimal di Coachella.
Semua ini diungkapkan dalam seri dokumenternya, Homecoming, yang tayang di Netflix.
Penyanyi bersuara merdu itu memiliki waktu 10 bulan untuk mengembalikan bentuk tubuhnya pasca melahirkan bayi kembar pada Juli 2017.
''Agar mencapai target, aku membatasi diri untuk tidak makan roti, karbohidrat, tak boleh gula, tak boleh dairy (produk olahan susu), tidak daging, tidak ikan, tak boleh alkohol...aku lapar,'' ungkapnya.
Baca Juga
Poin terakhir yang mengungkapkan kata lapar menjadi sorotan. Diet itu dianggap sangat menyiksa hingga ibu 3 orang anak ini merasa kelaparan.

Hebatnya, Beyonce tak menyerah. Atas nama penampilan dan Coachella, diet ekstrem itu dia lanjutkan. Meski menahan lapar dan dalam kondisi pemulihan pasca melahirkan, Beyonce tetap diet.
Kerja kerasnya membuahkan hasil. Dalam waktu kurang dari 10 bulan, berat badannya langsung susut drastis. Ketika hamil adik Blue Ivy, berat badan Beyonce menyentuh angka 98 kg. Namun setelah dietnya berhasil dengan sukses, dia bisa menggunakan kembali kostum panggungnya yang dulu dipakai kala masih langsing.
Saking senangnya, Beyonce sampai menghubungi Jay-Z saat itu juga untuk 'pamer'.
Dalam film dokumenter itu, Beyonce juga menceritakan tentang kehidupannya pasca memiliki 3 orang anak. Dia berusaha menyeimbangkan semua peran yang harus dijalaninya.
''Aku tidak bisa lagi seperti dulu ketika aku bisa latihan 15 jam nonstop. Aku punya anak. Aku punya suami. Aku juga harus merawat diriku sendiri. Aku benar-benar mendorong diriku lebih jauh,'' ungkap penyanyi 33 tahun yang pernah masuk daftar Forbes sebagai musisi paling kaya di dunia itu.
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women