Kamis, 09 Mei 2019 | 15:42 WIB
Tampaknya, Kim Kardashian benar-benar serius dalam mempelajari ilmu hukum, khususnya untuk menjadi seorang pengacara. Saat ini, diketahui Kim Kardashian sudah bantu bebaskan napi yang berjumlah 17. Wow!
Dilansir dari laman Buzzfeed, hal tersebut disampaikan oleh pengacara Britanny K. Barnett dan MiAngel Cody yang mengonfirmasi keterlibatan Kim dalam pendanaan '90 Days of Freedom Campaign'.
Kampanye tersebut membantu sejumlah napi kasus obat-obatan untuk mencari pengurangan hukuman, terutama mereka yang dihukum seumur hidup.
Baca Juga: Mewahnya Chuck 70 De Luxe Squared Bertatah Kristal Swarovski dari Converse, Cewek Pasti Suka!
''Dia menggunakan wadahnya untuk menyoroti masalah ini. Dia sangat membantu kami dengan pekerjaan yang sudah kami sudah lama lakukan dan dia membantu kamu memperkuat suara orang-orang yang terkubur hidup-hidup,'' ungkap Britanny.
Ternyata keterlibatan Kim Kardashian dalam membantu napi mendapatkan keadilan dimulai sejak tahun lalu. Ketika itu, ia mengunjungi Gedung Putih untuk berbincangan mengenai reformasi keadilan kriminal.
Pertemuan tersebut diatur oleh penasehat senior Trump sekaligus menantunya, Jared Kushner. Britanny pun mengatakan jika Kim Kardashian benar-benar bersemangat dalam kampanye ini.
Baca Juga: Waspada! 5 Hal Ini Bisa Bikin Kamu Terjerumus Narkoba
Ketiga wanita itu berniat untuk saling membantu orang-orang yang seharusnya sudah tak menghabiskan waktu di penjara.
''Orang-orang keluar penjara ketika wanita-wanita berdaya bergenggaman tangan. Britanny dan aku bergenggaman tangan beberapa tahun lalu dan Kim dayang dan menggenggam tangan juga. Ini mengenai menggunakan sumber daya apa yang kamu gunakan untuk menyinari ketidakadilan Amerika,'' kata MiAngel.
Kim Kardashian dan rekan-rekannya berusaha untuk membebaskan lebih banyak napi yang dianggap berhak mendapatkan keadilan.
Baca Juga: 20 Pantun Gombal, Bikin Orang Tersayang Salah Tingkah Parah
''Kami punya ratusan orang yang kami perlu bawa ke depan dan bantu bebaskan yang menjalani hukuman seumur hidup di bawah hukum yang sudah berubah tapi tidak menemui mereka untuk memberi bantuan,'' tutup MiAngel.