Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang penyiar kondang dipecat dari BBC gara-gara membuat tweet yang menghina anak Pangeran Harry. Danny Baker yang selama ini bekerja di BBC Radio 5 Live menuliskan hal itu di akun Twitter miliknya.
''Aku baru saja dipecat dari @bbc5live,'' tulisnya yang diakhiri dengan kalimat satir.
Rupanya konten cuitan Danny dianggap cukup rasis hingga perusahaan besar sekelas BBC mengambil keputusan untuk memecatnya.
Danny sebelumnya sempat mengunggah sebuah gambar dua orang pria dan wanita sedang menggandeng seekor simpanse yang berdandan layaknya anak manusia.
Baca Juga
Gambar hitam putih itu diberi tulisan yang cukup tajam, 'Royal baby meninggalkan rumah sakit'.
Belakangan, tweet itu dihapus dari akunnya karena ramai hujat oleh netizen. Buntutnya, Danny terpaksa kehilangan pekerjaan karena ulahnya sendiri.
Dilansir dari BBC, media besar itu membenarkan peristiwa ini. Bagi mereka, cuitan yang diakui Danny sebagai guyonan ini di luar batas toleransi bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka tegakkan di perusahaan.
''Danny adalah penyiar yang baik, namun ia tidak akan lagi membawakan acara mingguan bersama kami,'' tambah BBC.
Meskipun sempat menyanggah, Danny akhirnya meminta maaf atas kontroversi yang ia timbulkan, sekaligus mengatakan bahwa niat awalnya hanyalah sebagai gurauan belaka.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi