Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pasangan Kerajaan Inggris Pangeran Harry dan Meghan Markle tengah berbahagia karena kehadiran buah hati pertama mereka. Menyandang status orangtua baru, tentu banyak hal yang mesti mereka pelajari.
Tak hanya hal-hal baru yang dipelajari sebagai orangtua, tetapi juga beberapa rencana masa depan yang mungkin akan diterapkan dalam pola asuh bayi Archie dari masa ke masa. Salah satunya adalah soal budaya Amerika.
Seperti yang kita ketahui, Meghan Markle adalah seorang wanita berdarah Amerika. Oleh karenanya, Duchess of Sussex ini ingin anaknya tak hanya mempelajari seluk beluk Kerajaan Inggris saja, tapi juga sejarah leluhurnya di Amerika.
"Bagi Meghan, sama pentingnya untuk Archie belajar tentang sejarah keluarganya seperti ia mempelajari leluhur kerajaannya," ujar salah satu sumber kepada US Weekly.
Baca Juga
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa Meghan Markle sudah berencana untuk segera membawa Archie ke Amerika.
"Jadi dia berencana melakukan perjalanan ke LA bersamanya begitu dia nyaman membawanya di pesawat," lanjut dia.
Tidak berhenti mengenalkan sejarah leluhur saja, The Duke dan Duchess of Sussex ini disebut-sebut berencana mengirim Archie ke sebuah sekolah dengan kurikulum Amerika.
"(Meghan Markle dan Pangeran Harry) sepertinya menginginkan pendidikan yang lebih beragam untuk anak mereka. Meghan juga ingin anaknya menyadari sepenuhnya warisan Amerika-nya," ungkap salah satu sumber lain, seperti dikutip dari laman E! News.
Berbicara tentang darah Amerika, pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle memang menjadi catatan sejarah baru bagi Kerajaan Inggris, begitu pula dengan kelahiran bayi Archie.
Kelahiran bayi Archie sebagai keturunan Inggris-Amerika pun disebut-sebut bakal menjadi sebuah hal menarik tersendiri dalam perjalanan pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle ke depannya.
"Tidak seorang pun dalam sejarah kerajaan memiliki ibu (seorang) Amerika, akan cukup menarik untuk melihat apa yang terjadi," tutur seorang pakar bangsawan, Kelly Lynch, dikutip dari laman E! News.
Tag
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi