Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memang mempunyai akun Twitter yang sangat aktif mengabarkan berbagai hal seputar kondisi iklim dan cuaca di Indonesia. Namun, bagaimana jadinya jika sang admin justru menyinggung soal perasaan?
Semua ini bermula dari pertanyaan seputar cuaca yang dicuitkan pemilik akun Twitter @indor_ pada Selasa (28/5/2019) kemarin.
"Min @infoBMKG belakangan ini hawanya lebih gerah deh perasaan. Ada fenomena apakah?" tanya akun tersebut.
Tak sampai dua jam kemudian, pertanyaan netizen itu langsung dijawab oleh BMKG. Hanya saja, kalimat pertama yang ditulis malah terkesan memicu galau.
Baca Juga
"Mas, jangan main perasaan, ya," tulis sang admin di awal balasannya.
"Memang benar kalau belakangan ini cuaca membuat gerah karena memang pekan lalu 40% wilayah Indonesia mengalami hujan dengan kategori rendah (0-50 mm)," lanjut dia.
Informasi itu kemudian ditutup dengan kalimat, "Walaupun gerah, jangan pernah menyerah untuk terus memberi kipastian."
Cara admin Twitter BMKG menjawab pertanyaan netizen itupun jadi viral di Twitter. Hingga Rabu (29/5/2019) kemarin, cuitan itu setidaknya telah mendapat 1,2 ribu retweets, disukai sebanyak 1,5 kali, dan ratusan komentar dari warganet.
Rupanya, banyak yang salah fokus dengan kata 'kipastian' dan menganggap itu sebagai plesetan dari kata 'kepastian'.
"Memberi kipastian supaya tidak gerah," komentar seorang netizen.
"Tolong, Min, jangan bawa-bawa kata itu. Soalnya ini lagi banyak yang nunggu kipastian: kapan datangnya THR, libur lebaran, dia yang belum juga peka," komentar netizen lainnya.
Bahkan, ada netizen yang merasa kepanjangan BMKG telah berubah. "Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Galau. Jadi gitu, ya?"
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?