
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang wanita asal Australia, Sarah Hyde tengah menjadi sorotan setelah dirinya mengunggah foto sepasang implan payudara yang dia lepas di media sosial miliknya.
Sarah Hyde menuliskan jika dia mengalami banyak masalah kesehatan sejak memasang implan payudara. Sayangnya, dia tak cepat tanggap dan tak juga menaydari jika keluhan kesehatan itu terkait dengan implan yang dia pasang.
Dilansir dari Daily Mail, Sarah Hyde bahkan sudah menghabiskan uang sekitar Rp 18 juta untuk melakukan penelusuran kesehatan terkait segala keluhannya. Namun, hasilnya tak juga mengerucut pada implan.
Deretan dokter dan ahli kesehatan yang dia temui pun tidak juga memahami, di mana akar permasalahannya.
Baca Juga
Suatu hari, ketika dia sedang mencari informasi tentang masalah kesehatannya, Sarah bertemu dengan seorang wanita yang punya keluhan yang sama dengan dirinya. Dari perbincangan itu, mereka bertukar pikiran dengan menceritakan pengalaman masing-masing.

Hasilnya, Sarah jadi paham, mengapa dia sering merasa depresi, berhenti menstruasi selama 4 tahun hingga turunnya libido dan mudah lelah. Semua itu diseburkan berasal dari implan payudara yang dia pasang beberapa tahun lalu.
Sarah pun memutuskan untuk melepas implan payudaranya. Dia kemudian hidup sebagai wanita normal yang mencintai tubuhnya secara natural tanpa perlu memasang barang asing lagi.
Pengalaman ini dia bagikan melalui unggahan di akun Instagramnya @sarahhyde_ dan mendapat banyak pujian dari warganet. Kebanyakan mengatakan jika keputusan Sarah sudah tepat. Banyak juga yang mengaku tertolong karena mendapat pencerahan untuk tak melakukan implan payudara pada dirinya.
Terkini
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?