
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Istri Demian Aditya, Sara Wijayanto ternyata pernah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dia pun berharap orang-orang tak mengalami hal serupa.
Kasus KDRT dapat menimpa siapa saja, tak terkecuali para figur publik. Sara Wijayanto yang terkenal dengan konten horor di saluran YouTube miliknya ternyata juga pernah jadi korban.
Dalam video berjudul "DMS Special JOGJA pt.2 – [Penelusuran]" yang diunggah pada 3 Agustus 2019 lalu, Sara Wijayanto seperti biasa menyajikan konten horor. Namun, merasa memiliki nasib serupa dengan salah satu hantu yang ditemui di sebuah rumah tua, Sara pun terdorong untuk mengungkapkan kisah masa lalunya.
Pengalaman buruk itu terjadi ketika Sara Wijayanto masih berusia 19 tahun. Dia mengaku sering disiksa oleh pasangannya.
Baca Juga
"Paling parah, lari turun tangga, jatuh beberapa anak tangga, berdiri lagi karena mau kabur. Pas mau buka pintu, ditarik lagi sama dia, terus dijambak, dipukul bagian perut," ujar Sara.

"Pernah, mata sampai nggak bisa melek, saking bengkaknya," kata dia menambahkan.
Sara Wijayanto menganggap masa-masa itu bagaikan neraka untuknya. Namun, sekarang dia mengaku telah memaafkan si pelaku, meski itu memang membutuhkan waktu dan proses yang sangat lama.
Sara pun tidak ingin menyalahkan siapapun atas apa yang terjadi padanya dulu. Walau demikian, dia sangat berharap orang lain yang tidak mengalami hal sama.
"Kalau pasangan udah main tangan, bye! Jangan mikir dua kali. Percaya deh," ujar Sara Wijayanto menegaskan.
"Itu dia nggak sayang sama kamu. Kalau orang sayang, orang cinta, itu nggak mungkin akan nyakitin orang yang disayang," katanya lagi.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi