Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kylie Jenner dan Travis Scott dikabarkan sudah mengakhiri hubungan asmara mereka. Perpisahan pasangan ini disebut-sebut karena perbedaan pandangan mengenai komitmen berumah tangga.
"Kylie ingin menikah dan mempunyai anak lagi dan ini jadi semakin jelas bahwa Travis belum bisa memberi hal ini padanya sekarang," ungkap seorang sumber, seperti dilansir dari E! News.
Jadwal keduanya yang semakin padat pun seolah memperburuk hubungan mereka. Sebagaimana diketahui, Kylie Jenner selama ini sibuk dengan bisnis kecantikan.
Di sisi lain, Travis Scott juga semakin sibuk dengan karies musiknya, termasuk rangkaian tur "Astroworld". Kondisi itu membuatnya tak bisa kerap berada di rumah dan menghabiskan waktu bersama Kylie Jenner dan anak mereka, Stormi Webster.
Baca Juga
"Beberapa bulan terakhir Kylie merasa mereka kian menjauh dan dia jadi tak yakin apa yang sedang terjadi," ujar sumber.
Travis Scott kini dikabarkan tinggal di kediamannya di Beverly Hills. Walau demikian, dia tetap menjali komunikasi dengan buah hatinya. Kylie Jenner senditi disebut tak menghalangi pria itu bertemu Stormi karena dia memang merasa tidak mungkin sampai hati melakukannya.
Soal komitmen menikah, ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang merasa enggan untuk melakukannya. Hal itu juga yang mungkin dirasakan Travis Scott ketika menjalin hubungan asmara dengan Kylie Jenner.
Nah, melansir Hellosehat, berikut beberapa hal yang bisa membikin seseorang merasa enggan atau sulit berkomitmen dengan pasangan.
1. Sudah merasa nyaman dengan diri sendiri
Pada dasarnya manusia hidup dengan mencari kenyamanan. Anda sebenarnya sudah nyaman dan terbiasa sendiri. Rasa takut atau sulit berkomitmen mungkin menyeruak ke permukaan begitu pasangan potensial datang memasuki kehidupan Anda.
Anda takut nantinya hidup dan rutinitas bakal berubah dan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Anda juga mungkin takut mengalami kegagalan yang juga dapat memengaruhi ritme hidup Anda setelahnya.
2. Tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki dalam hubungan
Lagi-lagi, alasan sulit berkomitmen datang dari sifat alami manusia yang tidak pernah puas. Anda mungkin bakal terus mencari dan berusaha menemukan pasangan paling ideal. Jadi, bukan tidak mungkin Anda selalu bisa menemukan kekurangan pasangan Anda sekarang.
Akibatnya, Anda mungkin tidak pernah merasa benar-benar bahagia dengan pasangan. Ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan yang berakar dari dalam diri inilah yang dapat membuat Anda sulit berkomitmen untuk menjalin hubungan jangka panjang seperti pernikahan.
3. Takut terjebak dalam suatu hubungan
Banyak orang suka mengeluh mengenai hubungan yang sedang mereka jalani. Sudah dua tahun menjalin hubungan tapi belum juga dilamar, telah mengorbankan banyak hal tetapi masih meragukan ketulusan cinta pasangan, masih belum bisa melupakan mantan, takut mengecewakan pasangan, dan lainnya.
Banyak orang yang mengaku merasa terjebak sebenarnya cuma takut menghadapi emosi mereka. Mengeluh akhirnya jadi teknik pertahanan diri dari bayangan yang menakutkan, entah itu takut bertengkar dan menghadapi konflik, takut ditinggal pasangan dan melajang, dan berbagai alasan lainnya.
Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk mempunyai coping skill yang baik sebagai cara mengatasi masalah. Anda juga harus bisa menjadi terbuka dengan calon atau pasangan sekarang mengenai kekhawatiran yang dirasakan untuk mencari titik tengah.
4. Trauma masa lalu
Trauma masa lalu, misal perceraian orangtua atau perpisahan dengan mantan yang berakhir tragis, bisa menjadi penyebab Anda sulit berkomitmen dalam hubungan baru, termasuk untuk menikah dan berumah tangga.
Wajar jika Anda merasa takut untuk mengulangi kegagalan yang sama. Namun, sejatinya kegagalan di masa lalu merupakan pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran hidup, bukan ramalan takdir Anda selanjutnya.
Percayalah, tidak semua hubungan asmara akan kandas di tengah jalan. Anda cuma perlu mencoba dan mempelajari kegagalan guna mendapatkan yang terbaik di kemudian hari.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri