Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Hari pernikahan umumnya sangat penuh suka cita. Namun, suasana sendu dan kelabu justru menyelimuti upacara pernikahan pria asal China.
Melansir AsiaOne, pria bernama Xu ternyata mesti menahan tangis saat menikahi kekasihnya yang sudah meninggal, Minggu (20/10/2019) kemarin. Tentu saja hatinya sedang sangat berduka.
Demi memenuhi permintaan terakhir sang pujaan hati, dia mengubah ruang duka pemakanan menjadi lokasi pernikahan yang cantik, lengkap dengan bunga berwarna merah muda.
Layaknya pasangan pengantin umumnya, Xu tampak mengenakan setelan tuxedo, lengkap dengan dasi kupu-kupu. Sang mempelai wanita, Yang, juga memakai gaun putih. Namun, dirinya telah terbujur kaku di sebuah peti terbuka.
Baca Juga
Selain itu, bukan janji suci untuk hidup bahagia bersama selamanya yang terucap, melainkan ungkapan selamat tinggal terakhir Xu kepada pengantin wanita.
Sebenarnya, pasangan ini telah mendaftarkan pernikahan mereka pada 2013 lalu. Namun, kala itu mereka menunda upacara pernikahan karena Yang mulai mengeluh sakit pada payudara kanannya.
Wanita yang saat itu berusia 28 tahun tersebut didiagnosis menderita kanker payudara. Dia bahkan diberi tahu cuma punya sisa waktu sekitar lima tahun.
Walau begitu, Yang tidak putus asa begitu saja. Selama beberapa tahun dia berjuang melawan kanker, termasuk menjalani kemoterapi dan prosedur medis lainnya. Dia juga cukup aktif di media sosial Weibo dengan berbagi dokumentasi perjalanannya untuk sembuh serta menyemangati sesama pasien kanker.
Merasa adanya tanda kesembuhan, Yang dan Xu pun kembali merencanakan hari pernikahan mereka. Sayangnya, penyakit kanker Yang datang menyerang lagi pada 2018 kemarin.
Kali ini, kanker juga lebih cepat menyebar ke bagian lain di tubuhnya, tidak cuma di payudara. Pada akhirnya, Yang kalah dari penyakit tersebut.
Seolah menyadarinya hidupnya tak lama lagi, Yang sudah sering mengatakan kepada orang-orang yang dia sayangi agar tidak menangisi kepergiannya. Namun, setelah Yang benar-benar menghembuskan napas terakhir, tentu saja itu bukan hal mudah.
"Saya tahu saya berjanji kepadamu bahwa saya tidak akan menangis. Tapi maaf, saya tidak bisa melakukannya," tutur Xu.
Xu mencoba sekuat tenaga untuk untuk tidak meneteskan air mata saat menggelar pernikahan yang begitu diimpikan Yang. Namun, saat Yang sudah harus dibawa pergi untuk dikremasi, tangisnya pecah begitu saja.
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby