Minggu, 16 Maret 2025
Rima Sekarani Imamun Nissa : Kamis, 21 November 2019 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Keseruan Biennale Jogja 2019 masih berlanjut. Minggu (17/11/2019) kemarin, diadakan mini festival Urban Mythomania di pelataran Hotel Purgatorio, Kampung Jogoyudan, Yogyakarta.

Dalam rilis yang diterima DewiKu.com, dijelaskan bahwa Urban Mythomania adalahmerupakan program mini festival yang dirancang bersama beberapa orang, komunitas, dan muda-mudi kampung setempat.

Acara ini juga menjadi bagian dari pameran Hotel Purgatorio karya Yoshi Fajar Kresno Murti di Kampung Jogoyudan sekaligus Program Publik Biennale Jogja XV Equator #5.

Dikatakan pula bahwa Urban Mythomania merupakan perayaan suara-suara dari balik ilusi, delusi, dan kebohongan yang berseliweran dalam realitas kota keseharian, pembangunan, kebijakan, dan realitas media kita hari ini.

Kegiatan ini dimeriahkan dengan pemutaran film, diskusi, dan diakhiri pertunjukan musik.

Mini festival Urban Mythomania di pelataran Hotel Purgatorio, Kampung Jogoyudan, Yogyakarta (Istimewa/Dok.Biennale Jogja XV Equator #5)

Sebelum pemutaran Film: "Berdaulat!" karya Hadhi Kusuma dan Ngurah Termana, digelar diskusi bersama Hairus Salim (Antropolog dan Penulis), Nekropolis (Kolektif Urban), serta Ngurah Termana (Taman 65, Bali). Para narasumber berbicara perspektif mereka tentang sebuah pembangunan, hunian, rumah.

Film: "Berdaulat!" sendiri menyajikan deretan wawancara dengan beberapa tokoh tentang pendapat mereka perihal sebuah hunian.

Mini festival Urban Mythomania di pelataran Hotel Purgatorio, Kampung Jogoyudan, Yogyakarta (Istimewa/Dok.Biennale Jogja XV Equator #5)

Usai diskusi dan pemutaran film, digelar pentas musik yang menampilkan Diversitones (Yogyakarta), Gunawarma (Nosstress, Bali), Nada Bicara (Yogyakarta), serta Shopping List (Yogyakarta).

Pengunjung yang terdiri dari warga sekitar Hotel Purgatorio, penikmat seni, serta rombongan dari Tokyo Art University, tampak menikmati pentas seni pada hari itu.

BACA SELANJUTNYA

Melawan Idiom Orde Baru Lewat Monumen Marsinah di Biennale Jogja 2019