Kamis, 21 November 2019 | 12:44 WIB
Keseruan Biennale Jogja 2019 masih berlanjut. Minggu (17/11/2019) kemarin, diadakan mini festival Urban Mythomania di pelataran Hotel Purgatorio, Kampung Jogoyudan, Yogyakarta.
Dalam rilis yang diterima DewiKu.com, dijelaskan bahwa Urban Mythomania adalahmerupakan program mini festival yang dirancang bersama beberapa orang, komunitas, dan muda-mudi kampung setempat.
Acara ini juga menjadi bagian dari pameran Hotel Purgatorio karya Yoshi Fajar Kresno Murti di Kampung Jogoyudan sekaligus Program Publik Biennale Jogja XV Equator #5.
Baca Juga: 8 Arti Mimpi Pinjam Uang, Pertanda Kebanyakan Utang di Dunia Nyata?
Dikatakan pula bahwa Urban Mythomania merupakan perayaan suara-suara dari balik ilusi, delusi, dan kebohongan yang berseliweran dalam realitas kota keseharian, pembangunan, kebijakan, dan realitas media kita hari ini.
Kegiatan ini dimeriahkan dengan pemutaran film, diskusi, dan diakhiri pertunjukan musik.
Sebelum pemutaran Film: "Berdaulat!" karya Hadhi Kusuma dan Ngurah Termana, digelar diskusi bersama Hairus Salim (Antropolog dan Penulis), Nekropolis (Kolektif Urban), serta Ngurah Termana (Taman 65, Bali). Para narasumber berbicara perspektif mereka tentang sebuah pembangunan, hunian, rumah.
Baca Juga: Web Series Ini Suguhkan Keragaman Kuliner di Jatim, Banjarmasin dan Lombok, Tonton Yuk!
Film: "Berdaulat!" sendiri menyajikan deretan wawancara dengan beberapa tokoh tentang pendapat mereka perihal sebuah hunian.
Usai diskusi dan pemutaran film, digelar pentas musik yang menampilkan Diversitones (Yogyakarta), Gunawarma (Nosstress, Bali), Nada Bicara (Yogyakarta), serta Shopping List (Yogyakarta).
Baca Juga: Ratusan Desainer Meriahkan Panggung Indonesia Fashion Week 2024
Pengunjung yang terdiri dari warga sekitar Hotel Purgatorio, penikmat seni, serta rombongan dari Tokyo Art University, tampak menikmati pentas seni pada hari itu.