Minggu, 29 Maret 2020 | 18:56 WIB
Seorang peneliti wanita bernama Kathryn Ralph dipecat karena megirim pesan rasis melalui media sosial. Peneliti denga gelar Ph.D ini kini terpaksa kehilangan pekerjaannya.
Melansir Next Shark, Kathryn sudah meresahkan banyak orang karena pesannya tersebar secara online.
Ia berkata jika orang-orang Asia adalah sumber dari banyak bencana di muka bumi ini, termasuk menyebarnya virus corona yangmenjadi pandemi. Ia juga mengusir mereka dari Amerika.
Baca Juga: Gaya Mewah Jennie BLACKPINK di Met Gala 2024, Pakai Cincin Rp300 Juta
"Berhenti makan kelelawar (dan kucing dan hewan yang sakit menular). Hentikan perburuan badak untuk obat omong kosong. Dan menghentikan barang-barang palsu. Ini adalah virus Cina. Anda patut disalahkan 100%," tulis Kathryn Ralph.
Salah satu warganet, Sherrie Shaw bereaksi atas pesan ini. Ia turut meradang karena menantunya adalah orang Asia. Melalui Facebook, ia menumpahkan isi hatinya.
"Dia mengirim teks dan pesan ke siswa Asia. Menantu saya adalah orang Tionghoa. Posting ini sangat rasis dan mengancam. Dia lulus dari Universitas Notre Dame dan dia bekerja untuk Organisasi konservatif, Akademi Heterodox," tulis Sherrie Shaw.
Baca Juga: 8 Arti Mimpi Menangis Darah, Bisa Jadi Simbol Besarnya Perasaan Bersalah
"Dia perlu dimintai pertanggungjawaban karena mengancam mahasiswa yang tidak punya tempat untuk pergi," tulisnya.
Warganet yang tak setuju dengan aksi Kathryn akhirnya menghubungi pihak Heterodox Academy, tempat peneliti senior ini bekerja. Belakangan diketahui jika Kathryn dipecat dari posisinya sebagai peneliti senior.
"Seorang karyawan HxA telah membuat pernyataan di media sosial yang menyatakan penghinaan terhadap orang-orang dan budaya China, terutama mengenai pandemi virus corona saat ini," jelas pihak Heterodox Academy.
Baca Juga: Gaya Nagita Slavina saat Gelar Aqiqah Baby Lily, Gaunnya Cuma Rp700 Ribuan
"Pernyataan itu juga melanggar standar perilaku kita. Hubungan kerja kami dengan individu yang terlibat telah diputus," lanjutnya.