Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang Ibu melahirkan anak ke-13 cuma sehari sebelum Skotlandia memberlakukan kebijakan penguncian wilayah, beberapa waktu lalu. Namun, kelahiran itu tak bisa membuat dia merasa sepenuhnya bahagia.
Perempuan berusia 38 tahun bernama Deborah Douglas ini mestinya bersuka cita menyambut kelahiran bayi laki-laki yang dia namai Nate. Sayangnya, pada saat bersamaan, anaknya yang ke-12, Eboni, tengah menjalani perawatan intensif karena diduga terpapar Covid-19.
Eboni yang baru berusia setahun dirawat di Dumfries Infirmary, Skotlandia. Dia ditemani sang ayah, Craig.
Melansir Daily Star, Deborah mengungkapkan kepada Daily Record, "Itu seperti mimpi buruk tapi untungnya, Eboni akhirnya dites negatif untuk Covid-19 dan kembali ke rumah tiga hari kemudian untuk melihat adiknya yang baru."
Baca Juga
-
Simbol Hubungan Abadi, Ini Sejarah Cincin Berlian Identik dengan Tunangan
-
Rambut Sehat bak Perawatan Salon, Simak 3 Tips Keramas Berikut!
-
Heboh! Wanita China Disarankan Poliandri gara-gara Banyak Pria Jomblo
-
Jangan Mau Dimanfaatkan! Ini 8 Tanda Pasanganmu Masih Kekanak-kanakan
-
Kisah Pria Model Produk Kecantikan, Dulu Kerap Diejek karena Jerawatan
-
Harganya Jutaan, Kebun Binatang Ini Jual Jeans yang Dicabik-cabik Singa
Keluarga Douglas sebelumnya sudah dikaruniai 12 anak. Mereka adalah Ellie (16 tahun), Liam (15 tahun), Troy (13 tahun), Cora (12 tahun), Eva (11 tahun), Zac (10 tahun), Indi (8 tahun), Rio (7 tahun), Ezmae (5 tahun), Aria (3 tahun), Zuri (2 tahun), dan Eboni. Kini, mereka mempunyai 13 anak dengan Nate sebagai si bungsu.
Deborah pun menceritakan kesulitan yang dialami keluarganya ketika lockdown. Namun, saat yang paling berat adalah menjelang kelahiran Nate.
"Eboni dilarikan ke rumah sakit dengan dugaan virus corona seminggu sebelum tanggal jatuh tempo saya dengan Nate," kata Deborah.
"Setelah menghabiskan berhari-hari di samping tempat tidurnya di kursi, Craig mengambil alih pada Sabtu malam karena saya benar-benar kelelahan dan butuh istirahat," ucap dia lagi.
Deborah terbangun sekitar pukul 4 pagi keesokan harinya dan merasakan kontraksi. Dia akhirnya melahirkan anak ke-13 tanpa dampingan sang suami kurang dari dua jam setelahnya. Bagaimanapun, Eboni juga tak bisa mereka tinggal sendiri.
Deborah dan bayinya juga mesti pulang secepat mungkin karena keduanya berisiko tinggi terkena virus corona. Sebab, pada titik itu, mereka masih belum tahu apakah Eboni positif atau tidak.
"Untungnya dia (Eboni) akhirnya dites negatif namun didiagnosis dengan bronkiolitis dan diizinkan pulang pada hari Rabu," ungkap Deborah kemudian.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender