
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Perasaan bahagia bersama pasangan ternyata berdampak baik pada kesehatan fisik maupun mental masing-masing. Penelitian baru juga menunjukkan kalau mereka yang tidur bersama pasangan cenderung memiliki kualitas tidur yang baik.
Penelitian yang dipimpin oleh Henning Drews, sarjana pasca-doktoral di Center for Integrative Psychiatry di Kiel, Jerman, menganalisis 12 pasangan muda dan sehat berusia antara 18 hingga 29 tahun. Mereka menghabiskan empat pekan di laboratorium yang dijadikan kamar tidur.
Menggunakan polisomnografi, para peneliti mengukur hal apa yang terjadi selama tidur pada masing-masing pasangan.
Polisomnografi memberikan pengukuran komprehensif saat tidur, termasuk gelombang otak, pernapasan, gerakan, ketegangan otot, serta aktivitas jantung.
Baca Juga
-
Menyesal, Mia Khalifa Berharap Perempuan Tak Terjun ke Industri Film Porno
-
Rahasia Kelam Pembuatan Bulu Mata Palsu, Ternyata Pakai Bulu Cerpelai!
-
Kisah Ibu Dipaksa Aborsi, Kaget Tahu Anaknya Masih Hidup 40 Tahun Kemudian
-
Diskon Heboh! Alas Kaki Favorit Meghan Markle Dijual Cuma Rp2 Jutaan
-
5 Gaya Sandra Dewi Foto OOTD di Parkiran, Cantik Semua!
-
Makin Hot! 5 Gaya Kim Soo Hyun Jadi Perawat Ganteng di Drama Terbaru
Peneliti menemukan, saat mereka tidur bersama, pasangan mencapai tahap tidur bermimpi atau Rapid Eye Movement (REM) daripada ketika mereka tidur terpisah, dan tidur mereka menjadi kurang terganggu.

Menariknya, mereka juga lebih sering menggerakkan anggota badan saat tidur bersama pasangan walau gerakan ini sama sekali tidak mengganggu tidur.
Para peneliti juga menemukan pola tidur tampak selaras saat pasangan tidur bersama. Seberapa dekat mereka tampaknya terkait dengan kekuatan hubungan pasangan.
"Tidur REM adalah keadaan di mana kapasitas fisiologis tubuh untuk mempertahankan suhunya berkurang. Oleh karenanya, kehadiran pasangan bisa membantu menstabilkan suhu tubuh sendiri," ujar Drews, dilansir dari WebMD.
Alasan lain mengapa pasangan punya kualitas tidur lebih baik adalah mereka merasa nyaman secara psikologis. Lingkungan yang santai dan aman mendorong tidur REM sehingga tidur dengan orang lain bisa membantu menciptakan perasaan aman.
"Studi ini menyoroti peran dukungan sosial pada kualitas tidur. Mereka menemukan tidur dengan pasangannya, terutama yang mempunyai hubungan kuat, [menghasilkan] kualitas tidur yang lebih baik," ucap Jessy Warner-Cohen, psikolog senior di Long Island Jewish Medical Center di New Hyde Park, New York, yang meninjau temuan itu. (*Rosiana Chozanah)
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif