Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang pria tentu harus siap menjadi suami siaga saat sang istri hamil. Belum lagi, ada kalanya istri ngidam makan sesuatu yang aneh atau susah dicari.
Salah satunya adalah kisah pria satu ini. Melansir World of Buzz, pria anonim itu membagikan curhatan di laman Facebook NUS Whispers.
Sang pria mengatakan kalau istrinya sedang hamil 24 minggu. Walau keduanya bersemangat menyambut kelahiran sang buah hati, pria ini juga bangkrut karena ngidam istrinya.
"Aku sangat mencintainya dan kami sama-sama menantikan kehadiran anak pertama kami. Kami sangat bersemangat dan tak bisa menunggu lagi. Sebenarnya, aku sedikit tidak sabar akan kelahiran anakku karena istriku ngidam dan membuatku gila," tulis si pria.
Baca Juga
-
Jadi Bahan Ejekan, Kado Terburuk Pangeran William untuk Kate Middleton
-
5 Tips Ciuman Romantis, Bikin Pasangan Mabuk Kepayang
-
Jangan Mau Jadi Korban! Ini 5 Tanda Pasanganmu Melakukan Kekerasan Verbal
-
Telanjur Suka, Remaja Ini Galau karena Bercinta dengan Ibu Sahabatnya
-
Jalani Persalinan, Ibu Ini Syok Selingkuhan Suaminya Juga Melahirkan
-
Cuma Muncul Sekali Seumur Hidup, Pria Ini Lamar Pacar di Bawah Komet Langka
Rupanya, sang istri ngidam makan kepiting. Awalnya pria ini tak keberatan, karena ibu yang bahagia berarti bayi yang bahagia.
Namun, seiring berjalannya waktu, pria itu mendapati bahwa istrinya tak mau makan makanan lain. Setiap hari, istrinya menuntut minta dibelikan kepiting.
"Setiap hari dia bermimpi soal kepiting dan membangunkanku untuk membelikannya. Ini benar-benar memengaruhi keuanganku," curhat sang suami.
Setiap harinya, pria ini menghabiskan sekitar SGD 50 atau Rp 530 ribu untuk membeli kepiting. Dalam satu bulan, dia bisa mengeluarkan uang sebesar SGD 600 atau sekitar Rp 6,4 juta.
Pria ini pun mencoba menjelaskan pada istrinya bahwa uang sebanyak itu lebih baik ditabung untuk masa depan si bayi. Namun, istrinya justru menangis karena ngidamnya tidak dituruti.
"Aku sudah makan semua menu kepiting dari yang murah sampai mahal, yang terkenal sampai yang tak dikenal. Aku tidak dapat melihat kepiting dengan cara yang sama lagi, mengingat itu sudah menghancurkan hidupku."
Sang pria bahkan mencoba berbohong dan mengaku kepiting di restoran sudah terjual habis. Lain waktu, dia mencoba memberitahu bahwa terlalu banyak makan kepiting dapat berdampak buruk pada kehamilan.
Sayangnya, sang istri tetap tidak mau mendengarkan. Sementara, masih ada 16 minggu lagi sampai perkiraan waktu persalinan.
"Aku dengan semakin jauh umur kehamilan, semakin besar pula nafsu makannya. Aku benar-benar butuh saran. Terima kasih," tutup pria ini.
Curhatan pria yang kehabisan uang akibat istri ngidam ini pun menarik atensi warganet. Ada yang menyarankan pria ini untuk jujur, hingga meminta bantuan dokter.
"Tolong jujur dengan istrimu soal kondisi keuanganmu. Suka atau tidak, kau mesti jujur bahwa ngidam telah membuatmu bangkrut dan kalian akan menderita ketika anak kalian lahir," saran salah satu warganet.
"Minta dokter kandungan untuk berbicara dengannya. Terlalu banyak makan satu jenis makanan tentu tidak baik untuk bayinya," imbuh warganet lain.
"Ngidam sulit untuk dihadapi, tapi kepiting tak semestinya dimakan lebih dari dua kali seminggu saat hamil. Dia bisa terpapar merkuri dan itu berbahaya bagi bayi," komentar warganet lainnya.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender