
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Selama ini, perceraian identik dengan nasib buruk dan kemalangan. Padahal, tidak semua perceraian adalah hal buruk yang meninggalkan luka.
Belum lama ini, seorang wanita Malaysia menjadi viral karena menggelar pesta perceraian. Dia merayakan perubahan statusnya menjadi lajang lagi.
Melansir World of Buzz, wanita bernama Aira tersebut mempunyai alasan merayakan kebebasannya. Unggahan Aira pun dibanjiri komentar positif.
"Perceraian selalu dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Tapi ini bukan hal buruk ketika kamu akhirnya bebas dari kekerasan. Jadi inilah aku merayakan kebebasan," ungkap Aira lewat akun @airawr_.
Baca Juga
-
Biar Nggak Gampang Patah, Perhatikan 9 Hal Ini sebelum Memanjangkan Kuku
-
Menikah Tidak Bahagia, Wanita Ini Pilih Jadi Sugar Baby untuk 9 Orang Pria
-
Curhat Ibu Ketahuan Anak-anaknya Lagi Bercinta, Langsung Pura-Pura Mati
-
Jangan Sampai Tertukar, Ini Urutan Memakai Produk Perawatan Rambut
-
Terlanjur Nyaman Tanpa Status, Nenek Ini Takut Diminta Berkomitmen
-
Desainnya Lusuh dan Lumutan, Jeans Keluaran Gucci Ini Dihargai Rp12 Juta
Pesta perceraian itu sendiri merupakan saran dari sahabat Aira. Selain itu, terapis Aira setuju karena hal ini bisa mengubah sesuatu yang traumatis menjadi positif.
Menurut Aira, mantan suaminya dulu sering melakukan kekerasan mental. Padahal, sang suami tahu jika Aira menderita gangguan kecemasan.

Seiring berjalannya pernikahan, suami Aira rupanya juga punya isu manajemen emosi. Akibatnya, kesehatan mental Aira memburuk dan dirinya didiagnosis menderita gangguan bipolar tipe 2.
Si mantan suami juga menuntut Aira untuk menyembunyikan sikap kasarnya di rumah. Aira juga menyebutkan dia sempat ingin bunuh diri.
Untunglah, keluarga Aira menyadari kekerasan mental yang dilakukan si suami. Orangtua Aira juga setuju kalau perceraian adalah jalan terbaik.
"Orangtuaku meyakinkan bahwa aku pantas diperlakukan lebih baik, dan mereka pikir perceraian bukan hal buruk kalau kau terjebak dalam pernikahan yang hampir merenggut nyawamu," katanya.
Mantan suami Aira juga setuju bercerai karena dia tidak bisa menoleransi kesehatan mental Aira. Si mantan juga menolak pergi konseling.
Berkat perceraian itu, Aira kini lebih bahagia. Dua bulan setelah cerai, Aira bahkan bisa berhenti meminum obat.
"Kini, banyak orang memberitahuku bahwa aku akan menemukan seseorang yang lebih baik."
"Tapi, aku tidak butuh atau tidak ingin seseorang yang bisa membuatku merasa lebih baik karena itu cuma akan membuatku tergantung, alih-alih mencintai diriku sendiri."
Aira juga membagikan pengalamannya ini supaya orang lain yang terjebak dalam KDRT berani angkat bicara. Unggahannya pun mendapat respons positif dari warganet yang mendukung dan mengapresiasinya karena berhasil lepas dari hubungan tidak sehat.
Terkini
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?