
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang pengacara asal Malaysia mengungkap kisah memilukan tentang pasangan suami istri yang bercerai karena perselingkuhan. Bukan dengan wanita lain, sang suami selingkuh dengan anak kandung sendiri.
Lewat unggahan panjang di Facebook, dia mengungkap bahwa pasangan suami istri itu berusia 40-an tahun. Sedangkan anak perempuan mereka sudah memasuki umur 20-an.
Wanita tadi bukan tanpa alasan mengizinkan suaminya menikahi anak kandung mereka. Keputusan itu dengan berat diambil setelah wanita tersebut mengetahui suaminya menghamili sang putri.
Perselingkuhan keduanya terjadi saat masa lockdown di Malaysia. Agar cucunya nanti bisa terdaftar dengan legal di kantor yang bersangkutan, wanita tersebut mengizinkan suaminya menikahi anak mereka.
Baca Juga
-
Kreatif Banget! Viral Aksi Wanita Sulap Rambutnya Sendiri Jadi Gaun Cantik
-
Hore! Makan Cokelat sebelum Tidur Nggak Bikin Berat Badan Naik
-
Tunjukkan Perjalanan dari Kamar ke Dapur, Rumah Wanita Ini Bikin Tercengang
-
Beli Tas Hermes Rp1 Miliar, Aspri Hotman Paris Bikin Publik Takjub
-
Rapper Drake Pakai Kasur Mewah Seharga Rp5,7 Miliar, Terbuat dari Bulu Kuda
-
Membaca Kepribadian Seseorang dari Topping Es Krim Favorit, Kamu yang Mana?
"Ibu dan ayah bercerai sebagai 'pengorbanan' untuk putri ini sekarang. Kemudian, sang ayah menikahi putrinya menggunakan layanan sindikat pernikahan yang dilakukan oleh warga negara asing di Malaysia," tulisnya.
Setelah si bayi lahir, ayah dan anak itu ternyata tetap kesulitan membuat akta kelahiran. Pengadilan mengatakan bahwa bayi pasangan ini tidak dapat didaftarkan atas nama suaminya (yang juga ayah ibunya) meskipun mereka sudah menikah.

"Ketika bayi lahir, proses pencatatan kelahiran harus diurus tetapi tidak disetujui oleh JPN. Mereka diminta untuk berkonsultasi ke Pengadilan Syariah, menentukan kembali garis keturunan anak tersebut," lanjutnya.
Sang pengacara tidak sembarangan membagikan kisah yang cukup memilukan ini. Dia berharap agar publik bisa mengambil pelajaran dari kisah ini.
"Kalau sudah begini siapa yang hendak disalahkan? Apakah menyalahkan ayah kandung karena gagal membimbing keluarga atau ibu kandung karena tidak bisa mendidik anak? Bukankah pernikahan itu tanggung jawab bersama," pungkasnya.
Unggahan terkait lumayan viral di Facebook hingga dibagikan ulang sebanyak lebih dari 20 ribu kali dan mendapat sekitar 4 ribu komentar.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi