Kamis, 13 Februari 2025
Rima Sekarani Imamun Nissa : Jum'at, 06 Agustus 2021 | 10:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Baru-baru ini, Dokter Zaidul Akbar menyoroti kebiasaan yang banyak dilakukan perempuan dalam usaha mereka menurunkan berat badan alias diet, yakni menghindari karbohidrat. Menurutnya, hal tersebut keliru karena tubuh tetap butuh karbohidrat sebagai sumber energi.

Ia mengatakan. karbohidrat merupakan zat penting untuk membentuk hormon estrogen yang berfungsi menjaga dan mempertahankan kekuatan rahim pada tubuh perempuan.

"Bagi para perempuan atau akhwat, jangan tidak makan karbohidrat, karena karbohidrat itu salah satu bahan baku untuk menumbuhkan hormon estrogen. Jadi jangan tidak makan karbohidrat juga," ujarnya dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official. 

Jadi, alih-alih menghindari karbohidrat, dr. Zaidul cenderung menyarankan mengonsumsi karbohidrat kompleks, serta membatasi makanan karbohirat kompleks seperti nasi putih, gula pasir, dan aneka olahan tepung.

Ilustrasi karbohidrat olahan. (Elements Envato)

"Anda bisa ganti ke karbohidrat yang sehat yang lebih baik yang berbasis serat. Kayak beras merah, beras coklat atau beras hitam atau kentang yang dimakan sama kulitnya, itu juga termasuk karbo yang baik," kata dia menerangkan.

Dokter penggagas konsep jurus sehat rasulullah (JSR) itu menerangkan penyerapan energi yang mengandalkan cadangan lemak atau dikenal dengan konsep ketofastosis tak selamanya baik. Sebab, hal itu akan membuat tubuh lemas.

"Kalau membatasi karbohidrat, saya justru khawatir lemas, kekurangan gula," tuturnya.

Oleh karenanya, ia menyarankan konsumsi karbohidrat atau gula alami seperti kurma yang mengandung kalium, serat dan karbohidrat dari gula buah. Ditambah dengan madu yang dikonsumsi 1 hingga 2 sendok sehari.

"Kita makan kurma 3 butir atau 7 butir sehari itu tidak akan menimbulkan masalah di badan, karena kurma juga glukosa jenis karbohidrat juga itu ada hadisnya," ucapnya. Simak videonya di sini. (*Dini Afrianti Efendi)

BACA SELANJUTNYA

Seberapa Efektif Suplemen Penurun Berat Badan? Simak Penjelasan Berikut