Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Setiap orang tentu punya emosi, baik positif maupun negatif. Pentingnya mengelola emosi adalah hal yang tidak boleh diabaikan.
Emosi negatif dapat berupa perasaan iri hati, temperamen tinggi, hingga merendahkan orang lain. Emosi negatif ini harus dikelola karena bisa menentukan kualitas hidup seseorang.
Hal ini diungkap oleh Peer Counselor Psikologi & Mental Health Creator Niswah A. Yaqub, dalam acara "Seni Mengelola Emosi", Minggu (19/9/2021) kemarin. Menurutnya, emosi akan melahirkan sebuah tindakan. Jika emosi tersebut positif, tindakannya akan positif pula. Berbeda dengan emosi yang negatif, hasilnya pun akan negatif.
"Contohnya kalau kita lagi marah. Terus pas lagi marah kita mengepalkan tangan dan membentak dengan nada tinggi. Dan itu malah menambah kemarahan kita," terangnya.
Baca Juga
-
Pahami 5 Jenis Bahasa Cinta, Bukan Cuma Sentuhan Fisik
-
Biar Hasil Pewarnaan Rambut Cantik Optimal, Jangan Lewatkan 3 Langkah Ini
-
Viral Wanita Potong Rambut setelah Diselingkuhi Suami, Aksinya Panen Pujian
-
Arti Mimpi Ikan Paus, Simbol Kedamaian hingga Belajar Melepaskan
-
Tips Tampil Elegan Menghadiri Acara Formal, Pilihan Aksesori Juga Penting
-
5 Kebiasaan Sehat Ini Bikin Awet Muda, Salah Satunya Kurangi Makanan Manis
Dia melanjutkan, "Sama kayak lagi galau sama pacar. Terus pas lagi galau cuma duduk, murung, rebahan, dan itu bukan menghilangkan galau. Tapi malah menguatkan emosi galaunya."
Apa yang harus dilakukan agar emosi negatif tidak berkepanjangan? Niswah memberikan strategi dalam mengelola emosi negatif supaya tidak memperburuk kualitas hidup.
"Tentunya perlu mengubah tindakan atau gerakan dari emosi negatif kita. Dan saran dari aku adalah, cobalah senyum dan merasa happy lagi," saran Niswah.
Niswah menambahkan, perlu adanya strategi pergerakan untuk menciptakan rasa bahagia. Dengan begitu, tekad bangkit dan mau bergerak bisa membangkitkan seseorang untuk bahagia kembali.
"Emosi bahagia bisa kamu ciptakan, kalau kamu mau bergerak," tandas Niswah. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby