Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Saat dihadapkan pada berbagai pilihan, kadang seseorang jadi kesulitan untuk memutuskan sesuatu. Sebab, muncul rasa takut jika keputusan yang diambil justru merupakan langkah yang salah.
Sabrina Ara, lewat bukunya yang berjudul "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang", mengungkap bahwa mengambil keputusan memang bukan hal gampang.
"Tentu akan menjadi semakin sulit bila rasa percaya dirinya tipis. Mereka mudah cemas, ragu, dan khawatir bila keputusan yang diambilnya akan menyulitkan diri sendiri dan orang lain," ungkap Sabrina melalui bukunya.
Selain itu, Sabrina juga mengatakan bahwa orang yang mengambil keputusan juga kerap melibatkan orang lain. Itu terjadi karena mereka butuh masukan atau tak mampu mengambil keputusan sendiri.
Baca Juga
-
K-Lovers Merapat! Simak Deretan Promo Produk Korea di Mall Online iStyle
-
Mengapa Perempuan Lebih Gampang Kedinginan? Ini Penjelasannya
-
Ini Hal yang Paling Dibenci Setiap Zodiak, Pisces Rupanya Tak Suka Dikritik
-
Tak Cuma Main Tangan, Waspadai 5 Jenis Kekerasan dalam Hubungan Asmara
-
Bikin Sulit Tidur, Ketahui Hal yang Paling Bikin Khawatir Setiap Zodiak
-
Sampai Pecahkan Rekor Dunia, Viral Pria Dibayar karena Jago Kentut
"Entah untuk sekadar memberikan pandangan atau meminta orang lain untuk membantu masalahnya. Tapi tidak semua orang yang mengandalkan orang lain tidak bisa mengambil keputusan sendiri," terangnya.
Di samping itu, ia mengatakan bahwa pendapat orang lain dapat memengaruhi seseorang dalam bertindak. Hal tersebut karena ada orang yang memanfaatkan pendapat tersebut untuk menegaskan keputusannya, walau jalan yang dipilihnya terkesan egois.
"Orang tersebut sebenarnya sudah mengambil keputusan dalam hatinya. Hanya saja ia butuh pendapat orang lain untuk mendukung keputusannya."
"Mengapa? Karena dukungan dari orang lain akan menegaskan bahwa keputusannya tepat. Maka jika terjadi apa-apa, pendapatnya bisa jadi tameng dari rasa bersalah yang seharusnya ia rasakan," imbuhnya.
Lebih parahnya, jika terjadi sesuatu dan merasa harus menutupi rasa bersalahnya, orang yang salah mengambil keputusan ini malah bakal melimpahkan tanggung jawabnya kepada orang lain.
"Ada juga orang yang selalu meminta pendapat dari orang lain, tapi setelah itu menyalahkan orang lain saat mengalami hal buruk," tandas Sabrina. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Overachieving Daughter Syndrome: Susahnya Jadi Anak Perempuan Idaman
- Perjuangan Kesetaraan Gender: Masih Banyak Tantangan di Indonesia!
- Buka Puasa Mewah All You Can Eat Rasa Dunia Cuma Rp425 Ribu di The Sultan Hotel!
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru