Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Bertemu pasangan sepemikiran alias satu frekuensi meruapakan harapan semua orang. Harapannya, keduanya bisa lebih saling cocok dan mengerti. Nah, kamu dapat menemukan pasangan satu frekuensi ini lewat aplikasi kencan online.
Kenyataan ini juga sesuai dengan hasil survei Tinder pada 400 Gen Z Indonesia beberapa waktu lalu. Sebanyak 60 persen dari mereka ingin bertemu orang untuk melakukan hal seru bersama.
Lalu, bagaimana caranya menemukan teman kencan yang sefrekuensi melalui aplikasi dating? Berikut tipsnya mengutip siaran pers Tinder.
1. Tulis passion dan bucket list di bio
Baca Juga
-
Cerita Mellisa Anggiarti Jadi Pilot Perempuan, Ternyata Gara-gara Skripsi
-
Penampilan Ibu Ini saat Menyetir Tuai Atensi, Nggak Mau Kena Sinar Matahari
-
Sukses Hamil di Usia 70, Wanita Ini Jadi Salah Satu Ibu Tertua di Dunia
-
Ternyata Jodoh, Wanita Ini Berakhir Menikah dengan Kakak Kelas yang Dibenci
-
Produk Skincare Antiaging Semakin Diminati Konsumen Usia di Bawah 25 Tahun
-
Boleh Bangga, Gen Z Disebut Tak Lagi Asal-asalan Memilih Produk Skincare
Daftar pencapaian dan keinginan biasanya identik dengan passion, misalnya mencoba aneka resep kalau suka dengan kegiatan masak memasak.
Supaya tambah lengkap, kamu dapat mencantumkan passion di bio. Jadi, pasangan lebih mudah mencari dengan melihat profilmu untuk menunjukan minat atau tidak.
Beberapa top passion di aplikasi yang bisa jadi pilihan antara lain musik, kopi, film, travel, dan olahraga.
2. Mau mencoba hal baru
Ini juga termasuk cara agar menemukan pasangan yang sefrekuensi. Dengan begitu, pergaulan akan lebih luas dan lebih berani menghadapi tantangan sehingga hidup lebih seru dan penuh kejutan.
Untuk menunjukkannya di aplikasi dating, bisa dengan menemukan di explore tempat yang biasanya dikunjungi pengguna aplikasi. Sambil mencari tempat baru, kemungkinan besar akan menemukan minat yang sama dengan pasangan.
3. Janji bertemu langsung
Setelah saling cocok lewat aplikasi, ditindaklanjuti dengan chatting atau ngobrol lewat video call. Kalau sudah nyaman, beranikan diri untuk bertemu.
Ketik pertemuan pertama, bisa cari ide-ide seru seperti roller skating, hiking, dan sebagainya. Bisa juga sebelum bertemu, saling berbagi apa saja hal yang dipersiapkan pada pertemuan pertama. (*Dini Afrianti Efendi)
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat