
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Membangun hubungan asmara tidak selamanya terasa mudah bagi setiap orang. Hal itu terlebih bagi mereka yang pernah terluka sebelumnya. Trauma bisa membuat seseorang takut memiliki komitmen dengan dengan orang lain.
Dikutip dari Healthshots, Psikolog Klinis Dr. Bhavna Barmi mengatakan, orang yang takut komitmen berisiko merusak diri sendiri, salah satunya sulit untuk membangun hubungan jangka panjang.
Supaya tidak berkepanjangan, berikut tiga cara untuk mengatasi dari rasa ketakutan komitmen. Apa saja?
Tanyakan pada diri sendiri
Baca Juga
-
Tak Betah Tinggal Serumah dengan Istri, Pria Ini Malah Minta Dipenjara
-
Kisah Wanita Punya Suami Buta, Pakai Gaun Pengantin Khusus saat Menikah
-
Duh! Mewek di Hari Pernikahan, Pengantin Wanita Ini Malah Dikira Dijodohkan
-
Nyesek! Curhat Wanita Pernikahannya Sepi, Teman yang Datang Hanya Satu
-
Umurnya Masih 24 Tahun, Curhat Ibu Muda yang Mengasuh 21 Bayi Sekaligus
-
Belajar Memaafkan Masa Lalu, Kamu Akan Merasakan 3 Kebaikan Ini
Coba tanyakan pada dirimu sendiri. Mengapa kamu takut dengan komitmen? Apakah hubungan sebelumnya telah memengaruhimu sekarang sehingga tidak ingin membangun hubungan karena trauma disakiti?

Kamu perlu mencari penyebab dari rasa takut ini. Hal ini juga diungkap oleh Pakar Hubungan dan juga penulis Single in the City: From Hookups & Heartbreaks to Love & Lifemates: Tales & Tips to Attract Your Perfect Match, Laura Bilotta.
Menurutnyan, orang yang takut dengan komitmen terjadi karena akibat trauma di masa kanak-kanak. Tidak cuma itu, ketakutan ini juga lahir dari hubungan yang sudah dijalani sebelumnya dan mungkin cukup menyakitkan.
Komunikasikan masalah ini dengan pasangan
Saat kamu takut menjalani komitmen seperti hubungan asmara, itu tak cuma menyakiti dirimu sendiri, tapi juga berdampak bagi pasangan. Dia bisa saja merasa tidak dihargai olehmu.
Kamu perlu mengomunikasikan masalah ini dengan pasangan. Pastikan bahwa kamu mampu mengungkapkan perasaanmu yang sebenarnya.
Tidak cuma itu, cara ini bisa membantu untuk membangun hubungan penuh harapan, serta membangun komunikasi yang lebih sehat bersama pasangan.
Jangan menghindar dari terapi
Saat kamu mengalami rasa takut akan komitmen, ini akan menghalangimu untuk membangun hubungan jangka panjang.
Namun, jika sudah mencoba mengatasinya tapi tak ada perubahan signifikan, jangan ragu untuk mencari terapi terdekat. Tentunya, bisa melakukan terapi ini bersama pasangan maupun ikut sesi individu. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women