Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tidak sedikit ibu yang merasa takut atau cemas sebelum melahirkan anak. Untuk mengatasinya, beberapa orang memilih membuat rencana persalinan dari jauh-jauh hari.
Belum lama ini, seorang wanita membagikan curhatan soal persalinan. Meski belum hamil, wanita ini sudah membuat rencana seputar melahirkan.
Melansir Mirror, calon ibu ini berencana untuk menggunakan metode water birth atau melahirkan di dalam air.
Meski begitu, rencana wanita ini ditentang suami. Si suami bahkan mengancam tidak akan memaafkannya jika ia berani melahirkan di dalam air.
Baca Juga
-
Penting Banget! Ini Hal-Hal yang Harus Diperhatikan saat Memilih Skincare
-
Wanita Ini Punya Dapur Serba Ungu, Penampakan Kompor Bikin Warganet Cemas
-
Nenek 82 Tahun Ini Mendadak Minta Bikin Tato, Videonya Viral Panen Pujian
-
5 Masalah Seksual Ini Jarang Diobrolkan Pasangan, Termasuk soal Kesuburan
-
Kulit Lebih Bercahaya, Produk Skincare Ini Mengandung Ekstrak Edelweiss
-
Bikin Rileks, 4 Langkah Memanjakan Diri ala Spa Rumahan
"Aku sebelumnya sudah memberitahu suamiku jika aku ingin melakukan water birth, yang tidak dia setujui. Dia berpendapat jika persalinan normal sudah berhasil selama ribuan tahun, jadi kenapa aku harus melakukan hal berbeda," curhat wanita ini lewat laman Mumsnet.
"Tadi malam aku membicarakannya lagi setelah membaca studi bahwa water birth dapat mengurangi robekan dan lebih baik bagi kesejahteraan ibu selama persalinan," lanjutnya.
Meski begitu, suami ibu ini tetap tidak setuju. Sebaliknya, ia berpendapat jika rasa sakit saat melahirkan dapat mempengaruhi hubungan ibu dan anak.
"Dia percaya jika semakin banyak rasa sakit yang kau rasakan, semakin kuat hubunganmu dengan bayimu, dan dia membaca statistik soal ibu yang melakukan operasi cesar lebih mudah mengalami PTSD atau depresi pasca-persalinan."
Wanita ini juga merasa lelah berdebat dengan suaminya. Bukan hanya tidak didengarkan, si suami mengancam akan mencari ibu pengganti.
"Aku lebih baik mencari wanita yang mau membawa sel telurmu dan melahirkan normal, dibanding bertelur di air ketika telur seharusnya berada di sarang," tambah wanita ini menirukan suaminya.
"Dia bilang tidak akan memaafkanku jika aku melahirkan di air. Aku bilang kita bisa bicara ke dokter atau bidan untuk meminta saran, tapi dia mantap menentang itu."
Ibu ini mengakhiri curhatannya dengan menulis bahwa ia harusnya punya hak menentukan metode persalinan. Sejak dibagikan, tidak sedikit warganet yang setuju dengannya.
"Beritahu dia untuk lebih dewasa, ini tubuhmu dan keputusanmu. Jika dia punya pendapat seperti ini soal persalinan, pendapat bodoh apa lagi yang dia punya?" tulis salah satu komentar.
Selain itu, ada pula yang bertanya apakah wanita ini yakin ingin punya anak dengan pria seperti suaminya.
"Kau yakin ingin punya anak dengan pria ini?"
"Aku tidak akan membuat rencana punya anak dengannya. Dia terdengar seperti orang yang arogan dan seksis."
"Belum terlambat untuk berpisah dengan pria misoginis ini dan punya anak dengan orang yang lebih baik," saran warganet lainnya setuju.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?