Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Hubungan asmara yang dilandasi cinta dan obsesi tentu tak bisa disamakan. Apa perbedaan antara keduanya?
Jika dipenuhi cinta, umumnya akan ada rasa saling menjaga perasaan dan mendukung satu sama lain. Berbeda dengan hubungan yang penuh obsesi. Seseorang bisa saja selalu ingin memantau pasangan secara berlebihan, takut kehilangan, mengontrol hidup pasangan, dan posesif berlebihan.
Nah, waspadai tanda bahwa kamu terobsesi dengan pasangan, dilansir dari Times of India.
Berawal dari pikiran
Baca Juga
-
Pandemi Sebabkan Kulit Kering Sekali "Kresek", Perhatikan Kebiasaan Mandi
-
Gaya Hidup Banyak Berubah karena Pandemi, Kebiasaan Ini Harus Dipertahankan
-
Dukung Ilmuwan Wanita, L'Oreal dan UNESCO Akan Biayai 4 Penelitian Ini
-
3 Anti-aging Serum Lokal Terbaik dan Terjangkau, Pilih Produk Andalanmu!
-
Bikin Awet Muda, Y.O.U Golden Age Refining Serum Punya 5 Kandungan Spesial
-
Prediksi Tren Kecantikan 2022, Berikut 3 Produk yang Bakal Jadi Primadona
Terjadinya obsesi dalam hubungan ditandai dengan selalu memikirkan dia tanpa memikirkan diri sendiri. Dari tanda ini, Anda selalu ingin memantau dia setiap saat. Jika sudah begini, bisa jadi pasangan tak nyaman denganmu hingga berakhir menjadi toxic relationship.
Posesif
Dari hubungan yang penuh obsesi tersebut, Anda akan jadi pribadi yang posesif ke pasangan. Walau rasa cemburu sangat wajar karena takut kehilangan pasangan, jika dilakukan secara berlebihan, bisa-bisa hubungan menjadi toksik. Jadi, cemburu sewajarnya saja. Jangan sampai cemburu berlebihan Anda mengganggu pasangan.
Terus mengirim pesan
Komunikasi memang sangat penting dalam sebuah hubungan. Itu menjadi cara yang baik agar hubungan yang terjalin bisa langgeng. Walau komunikasi itu penting, jika Anda terus mengirim pesan dan meneleponnya setiap saat, ini bisa membuat pasangan Anda tidak nyaman.
Tentunya, rasa obsesi Anda pada pasangan bisa berdampak pada hubungan Anda. Misalnya, Anda lupa bahwa pasangan memiliki kesibukan.
Melupakan lingkungan sekitar
Anda yang terobsesi dengan pasangan tidak hanya berdampak negatif pada hubungan saja. Anda juga akan melupakan lingkungan sekitar, mulai dari teman hingga keluarga. Dari dampak ini, tentu Anda akan kehilangan diri sendiri. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby