Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sakit hati setelah putus cinta memang tidak menyenangkan, apalagi jika punya terlalu banyak kenangan dan memori indah yang bakal susah dilupakan.
Saat merasa sakit hati, apa yang Anda inginkan hanyalah menangis dan marah, terutama pada orang yang menyakiti Anda. Meski fase ini cukup sulit dilewatkan, rupanya ada lima pelajaran yang dapat diambil dari proses ini.
Hal tersebut diungkap dalam buku "Seni Menyembuhkan Sakit Hati" (2021) karya Claudia Sabrina yang merupakan mahasiswa pascasarjana Ilmu Psikologi.
Penyelamatan
Baca Juga
-
Wanita Ini Curiga Lihat Bayangan Cewek di Kacamata Suami, Malah Plot Twist
-
Terobsesi Ukuran Dada Besar, Model Ini Sekarang Mengeluh Sulit Cari Baju
-
Hasil Survei: 98% Single di Indonesia Menginginkan Hubungan Jangka Panjang
-
Gaun Pengantin Disobek, Viral Wanita Bagikan Kisah Cinta Lewat Pemotretan
-
Mengaku Cinta Sejati, Kisah Pria Pernah Menjalin Asmara dengan Lumba-lumba
-
Mas Kawin Pasangan Ini Hilang saat Menikah, Endingnya Bikin Tepuk Jidat
Semua yang dialami saat sakit hati adalah wujud dari penyelamatan. Bahkan, penyelamatan ini bisa saja datang dari Tuhan, yakni dengan cara menjauhkan Anda dari seseorang yang tak baik untuk Anda.
Jadi, ketimbang menyesal nanti, lebih baik Anda sakit hati sekarang. Paling tidak, Anda dapat cepat pulih dan siap menyambut buah dari penyelamatan yang Anda rasakan hari ini.
Pelajaran
Setiap perjalanan hidup membuahkan satu pelajaran yang bermakna. Begitu juga saat Anda sakit hati, di mana ada sebuah pelajaran yang bisa Anda petik di sana. Kendati sulit, kadang setiap hal yang pahit yang Anda terima punya maksud tanpa Anda sadari.
Anda bisa belajar dari kesalahan pada kisah cinta yang lalu, dan memperbaiki semuanya dalam kisah cinta yang datang. Meski tak tahu kapan, paling tidak Anda sudah bersiap menerimanya saat ini.
Pertemuan yang membahagiakan
Tidak ada yang pernah berpikir bahwa sakit hati yang dirasakan saat ini adalah awal dari sebuah pertemuan. Tentunya, Anda perlu yakin bahwa apa yang dirasakan saat ini adalah wujud dari pertemuan yang membahagiakan, terutama pada sosok yang lebih baik di masa mendatang.
Jadi, berhentilah menangis. Sebab, cinta yang lebih baik akan datang sebentar lagi.
Melatih diri untuk beralih
Kadang, rasa sakit yang Anda rasakan dapat menimbulkan efek emosi negatif. Bahkan, Anda merasa bahwa diri Anda tak pantas untuk siapapun, selain cuma tenggelam dengan emosi negatif Anda.
Namun, jika Anda cuma fokus pada sakit hati yang dirasakan, maka seseorang akan melewatkan makna sakit hati yang sebenarnya, salah satunya hal penting yang perlu diprioritaskan daripada percintaan.
Anda dapat mendekatkan diri kepada keluarga, teman, kerabat, atau saudara yang selama ini mendukung Anda.
Kebebasan yang hakiki
Jarang disadari, rupanya rasa sakit yang Anda rasakan merupakan tanda adanya kebebasan yang hakiki. Kebebasan inilah yang bisa Anda raih kembali yang sebelumnya pernah terhalang ketika menjalani hubungan toksik.
Oleh karena itu, saat semuanya berakhir, cobalah bangun motivasi dan bertindak dengan bebas. Anda bisa coba apa pun tanpa ada orang lain yang melarang. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?