
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Beberapa waktu lalu, viral video yang memperlihatkan kamar indekos seorang wanita yang dipenuhi sampah. Orang-orang kemudian menduga si penghuni mengidap hoarding disorder.
Dalam video yang dibagikan akun TikTok Marta, tampak air menggenang di lorong bangunan. Saat ditelusuri, ternyata itu berasal dari kamar seorang wanita. Kondisi kamar itu sangat kotor dan berantakan.
Baju kotor dan plastik sisa bungkus makanan juga terlihat banyak berserakan. Kekacauan serupa juga terjadi di area kamar mandi.
"Ini kamu apa maksudnya jadi kaya gini? Apa maksudnya kayak gini, nih?" tanya orang yang merekam video itu.
Baca Juga
-
Rekomendasi Serum Pencerah yang Aman untuk Kulit Sensitif, Pakai MizuGlow Tech: Apa Itu?
-
Apa Itu Buhul? Ditemukan di Rumah Seleb Cilik Shabira Alula 'Lala'
-
Apa Itu Pesta Orgy yang Bikin Geger? Ini Bahayanya
-
Apa Itu Sunday Scaries? Lakukan 3 Langkah Ini untuk Mengatasinya
-
Apa Itu Toxic Positivity? Jangan Remehkan Dampak Buruknya

Setelahnya, terlihat seorang wanita yang menundukkan kepalanya. Dia mengatakan bahwa besok kamar itu akan dibersihkan. Namun, wanita itu justru diusir dari indekos tersebut.
"Kamu sengaja mau ngerusak kos ini? Keluar kamu!"
Lalu, apa itu hoarding disorder? Hoarding disorder adalah gangguan mental di mana seseorang akan mengumpulkan barang-barang dalam jumlah yang banyak atau berlebihan dan kesulitan untuk membuangnya. Ini termasuk barang-barang yang sudah tidak memiliki nilai nyata atau bahkan merugikan kehidupan mereka.
Seorang yang mengalami hoarding disorder seringkali merasa terikat secara emosional dengan begitu banyak barang sehingga kesulitan menjaga kebersihan lingkungan yang ditinggali.
Hoarding disorder membutuhkan penanganan yang tepat. Jika orang yang mengalaminya tidak segera mendapatkan penanganan, dia akan semakin menutup diri dari lingkungan sosial, stres berat hingga gangguan cemas.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan hoarding disorder, termasuk masalah pada otak akibat operasi, riwayat keturunan, stres, dan gangguan mental lainnya seperti fobia, bipolar, dan depresi.
Hoarding disorder umumnya diatasi dengan terapi perilaku kognitif untuk membatasi jumlah barang yang diambil dan membantu menatanya. Tentu saja, terapi ini harus dilakukan dengan pengawasan ahli kesehatan mental.
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women