
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Dalam perencanaan keuangan, dana darurat merupakan salah satu hal wajib. Kamu perlu menyiapkannya untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti menghadapi musibah, bencana alam, sakit, terkena PHK, atau kondisi lainnya.
Dana darurat hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat. Kamu tak boleh memakainya untuk melunasi utang konsumtif seperti cicilan mobil, membeli tiket pesawat, tiket konser, atau sejenisnya.
"Pada dasarnya, besaran dana darurat berbeda bagi setiap individu dipengaruhi oleh jumlah tanggungan, penghasilan, dan pengeluaran bulanan. Idealnya, dana darurat harus mencakup 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan. Tujuanya adalah apabila terjadi kebutuhan mendesak ataupun sumber pendapatan bulanan berhenti, dana darurat bisa digunakan sementara untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari hingga mendapatkan pendapatan baru," ujar Yohana Angeline selaku Senior Public Relations Qoala, Jumat (17/11/2023), dikutip dari siaran pers.
Lebih lanjut, berikut adalah cara mengumpulkan dana darurat yang diketahui menurut Qoala.
Baca Juga
-
Keanggunan Klasik nan Abadi, Begini Cara Aman Beli Produk Moynat Asli
-
Bukan Cuma Tidur, 4 Jenis Istirahat yang Kamu Butuhkan untuk Melepas Lelah
-
5 Cara Mencuci Baju Crinkle dengan Mesin Cuci, Pisahkan dari Pakaian Lainnya
-
5 Outfit Dara Arafah, Inspirasi Gaya Perempuan Berhijab
-
Resep Ceker Mercon, Pedasnya Bikin Nagih

Evaluasi keuangan
Pahami arus kas pribadi dengan mengevaluasi pendapatan dan pengeluaran bulanan. Evaluasi ini membantu menentukan persentase dana yang dapat dialokasikan untuk dana darurat.
Misalnya, jika setiap bulan pengeluaranmu mencapai Rp3 juta, jumlah dana yang harus disisihkan untuk dana darurat kurang lebih sebesar Rp9 juta sampai Rp18 juta.
Tentukan target waktu untuk menabung secara bertahap dan konsisten
Kalau sudah tahu jumlah dana yang harus dikumpulkan, kamu arus menentukan waktu untuk mencapai angka tersebut. Hal ini berlaku jika kamu sama sekali belum punya tabungan dana darurat.
Mulailah menabung secara bertahap untuk dana darurat. Walau jumlahnya kecil di awal, secara bertahap tingkatkan persentasenya hingga kamu secara konsisten mengalokasikan sebagian dari pendapatan hingga dana darurat terkumpul sesuai target.
Buat rekening terpisah
Berbeda dengan tabungan, dana darurat sebaiknya disimpan dalam rekening baru yang terpisah dari pengeluaran bulanan rutin. Tujuannya agar tidak teralihkan untuk membiayai keperluan lain.
Buat rekening terpisah yang tidak membutuhkan saldo awal dan biaya administrasi yang besar. Kamu juga harus punya akses yang cepat dan mudah terhadap dana ini agar tidak kesulitan saat hendak menggunakannya dalam kondisi darurat, misalnya akses mobile banking.
Lengkapi dengan produk asuransi yang tepat
Lengkapi persiapanmu dengan membeli asuransi yang tepat dan sesuai kebutuhan. Asuransi merupakan produk proteksi yang dapat melindungi diri dari pengeluaran yang tidak diharapkan.
Dengan asuransi, setiap individu bisa mempersiapkan dan mengelola keuangan dengan lebih baik. Membeli asuransi juga bisa menjadi cara agar dana darurat bisa lebih terarah.
Hanya saja, pastikan bahwa premi asuransi yang dibayarkan selama periode waktu tertentu tidak akan menjadi beban finansial di kemudian hari. Dengan begitu, tabungan, investasi, dana darurat, dan biaya untuk asuransi akan tetap bisa berjalan berdampingan tanpa mengorbankan salah satunya, terlebih pengeluaran rutin atau bulanan.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi