Kamis, 13 Februari 2025
Risna Halidi : Selasa, 08 Oktober 2024 | 16:04 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Jumlah hormon yang tidak biasa di otak dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tak menentu bagi perempuan.

Tapi yang pasti, banyak faktor yang dapat memengaruhi suasana hati. Pertanyaannya kini, apa sih yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati?

Dikutip Dewiku dari Medial News Today, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati seseorang. Misal, mendapat pujian dari atasan atau terjebak dalam kemacetan panjang.

Berikut ini adalah perubahan suasana hati yang disebabkan oleh hormonal:

1. Perubahan Hormon Reproduksi
Perubahan ini dapat terjadi pada waktu-waktu tertentu dalam hidup.

2. Siklus Menstruasi
Dalam selama dua minggu sebelum siklus menstruasi, beberapa orang mungkin mengalami perubahan suasana hati seperti marah, cemas, mudah tersinggung, dan suasana hati yang buruk. Secara umum kita mengenalnya dengan sindrom pramenstruasi atau PMS.

3. Selama Kehamilan
Perubahan kadar hormon reproduksi estrogen dan progesteron dapat menyebabkan perubahan suasana hati selama kehamilan, terutama pada trimester pertama. Beberapa perempuan mungkin mengalami perubahan suasana hati yang sebentar, sementara lainnya mengalami selama kehamilan.

4. Setelah Melahirkan
"Baby blues" setelah melahirkan adalah hal yang relatif umum terjadi. Namun bagi sebagian perempuan, gejalanya bisa semakin parah dan menetap, yang menyebabkan kondisi yang disebut depresi pascapersalinan.

Dalam 2–3 hari setelah melahirkan, sebagian perempuan akan merasa:

  • depresi
  • kesal
  • cemas

Meskipun faktor nonhormonal dapat menyebabkan perasaan-perasaan di atas, namun penurunan tajam kadar estrogen dan progesteron setelah melahirkan kemungkinan sangat berperan.

5. Selama Pra-menopause dan Menopause
Orang-orang sangat rentan terhadap depresi selama pra-menopause dan tahun-tahun setelah menopause.

Pra-menopause adalah periode saat tubuh beralih dari siklus menstruasi bulanan ke menopause. Pergeseran hormonal yang terjadi selama waktu ini meningkatkan risiko depresi.

Ilustrasi perempuan mengalami stres dan tekanan berat saat bekerja (Freepik)

6. Hormon Tiroid Rendah
Kelenjar tiroid menghasilkan beberapa hormon yang dapat memengaruhi kesehatan mental. Ketika kadar hormon triiodothyronine (T3) rendah, seseorang mungkin mengalami kecemasan dan depresi.

7. Kadar Kortisol Tinggi
Kortisol dikenal sebagai hormon stres. Dalam keadaan normal, tubuh memproduksi kortisol dalam kadar yang stabil. Namun, menurut ulasan tahun 2021, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol selama peristiwa yang menegangkan.

Hal ini dapat menyebabkan:

  • depresi
  • mudah tersinggung
  • emosi labil (kecenderungan mengalami perubahan emosi yang cepat)

Jika perubahan suasana hati terjadi karena alasan di atas, hal itu mungkin menunjukkan adanya pengaruh hormonal. Namun, hormon belum tentu menjadi penyebab utama.

Banyak faktor yang dapat memengaruhi suasana hati. Untuk itu, coba lakukan evaluasi dokter untuk mengetahui apakah penyebabnya perubahan suasana timu terjadi karena masalah mental atau hormonal ya!

BACA SELANJUTNYA

Rentan Dialami Perempuan Saat Menstruasi, Ini Gejala Anemia yang Perlu Diketahui