
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pelecehan seksual adalah masalah serius yang masih sering terjadi di ruang publik. Dan berdasarkan survei yang dilakukan Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA), 90% pelecehan yang terjadi di ruang publik itu terjadinya di jalan dan juga di transportasi umum. Lalu, adakah cara untuk mewujudkan perjalanan yang aman tanpa pelecehan?
Dalam rangka memperingati 16 Hari Aktivisme Anti-Kekerasan Berbasis Gender (16 HAKBG), Gojek memperkuat komitmennya untuk berkontribusi menciptakan ruang publik yang aman dan nyaman.
Berbagai inisiatif telah diluncurkan sejak 2019, yang difokuskan pada langkah pencegahan melalui edukasi, untuk menciptakan budaya aman di ruang publik. Rangkaian pelatihan anti-kekerasan seksual telah dilaksanakan secara tatap muka di belasan kota operasional ataupun secara daring.
Pelatihan juga diberikan kepada anggota Tim Unit Darurat Gojek yang bertugas 24/7 merespon keadaan darurat, yang mencakup identifikasi, langkah bantuan, hingga proses pelaporan serta pengetahuan terkait Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual Nomor 12 Tahun 2022 (UU TPKS) sebagai payung hukum yang mengatur sanksi dan penanganan kasus kekerasan seksual.
Baca Juga
-
Keceriaan Natal dan Tahun Baru di BWH Hotels, Banyak Pilihan Aktivitas Menarik dan Ramah Anak
-
Sambut Tahun Baru 2025, Ini 5 Tips Kelola Keuangan Pribadi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
-
Pendidikan Kesetaraan Gender Sejak Dini, Psikolog: Anak Laki-Laki Boleh Belajar Memasak
-
Avoskin Usung Konsep Green and Clean Beauty, Buktikan Lewat Flagship Store Ramah Lingkungan
-
Tren Debut Idol K-pop di Usia Muda, Impian atau Eksploitasi?
-
Jangkauan Kampanye 16HAKTP Meluas, Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan Butuh Komitmen Lintas Sektor
Selama 6 tahun berturut-turut, Gojek telah berkolaborasi dengan DEMAND (Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan Seksual) dalam menjaga keamanan ekosistemnya, salah satunya dengan mengajak para mitra driver berperan aktif dalam mencegah tindak kekerasan seksual di sekitarnya.
"Mitra driver ini kan menguasai jalan, jadi kita melihat ada potensi mereka bisa jadi saksi yang aktif, yang mau melakukan intervensi sesuatu saat melihat pelecehan atau kekerasan seksual terjadi," kata Anindya Restuviani selaku Program Director DEMAND.
B: Berani tegur pelaku
A: Alihkan perhatian
N: Ngajak orang lain membantu kalau takut untuk melakukan intervensi sendirian
T: Tanya keadaan korban, apa yang bisa dilakukan saat terjadi kejadian
U: Upayakan untuk merekam untuk dijadikan bukti
Head of Region Gojek, Gede Manggala mengatakan, “Bagi Gojek, keamanan pelanggan maupun mitra driver adalah prioritas utama. Kami secara konsisten terus berkomitmen menghadirkan rasa aman dan memperkuat langkah #AmanBersamaGojek untuk memastikan risiko keamanan berada di titik minimal."
Anindya Restuviani mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi konsistensi Gojek yang terus berupaya untuk menjaga keamanan ekosistemnya dari tindak kekerasan seksual.
"Karena orang dulu selalu berpikir hanya orang-orang tertentu saja yang mendapatkan kekerasan seksual (perempuan), tapi ternyata dari data-data, perempuan, laki-laki, mau pagi, siang, malam (bisa menjadi korban)," pungkas Anindya Restuviani.
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women