
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Istilah "lazy girl job" tengah menjadi tren di kalangan perempuan muda. Istilah ini merujuk pada pekerjaan dengan tekanan rendah, jam kerja fleksibel, dan gaji yang stabil.
Pekerjaan semacam ini menawarkan keseimbangan hidup yang lebih baik, di mana perempuan muda dapat menikmati karier mereka tanpa mengorbankan waktu dan energi untuk hal-hal lain di luar pekerjaan.
Perempuan merasa bahwa pekerjaan tanpa tekanan yang berlebihan ini dapat membuat mereka bekerja dengan nyaman, jauh dari tuntutan lembur yang tinggi sehingga bisa menikmati kehidupan setelah jam kerja, membagi waktu dengan keluarga, dan dapat menjaga kesehatan mental.
Beberapa contoh pekerjaan yang masuk dalam kategori ini antara lain profesi administrasi, remote working, customer service, serta posisi lainnya di bidang kreatif seperti content creator.
Baca Juga
-
Kekuatan Berkata "Tidak": Mengapa Perempuan Perlu Belajar Menolak dengan Tegas
-
Soft Life: Gaya Hidup Baru Perempuan yang Menolak Stres dan Drama
-
Diskon, Cashback hingga Midnight Sale! Bazaar Ini Hadirkan Promo Lebaran Meriah
-
Di Balik Pertanyaan "Kapan Nikah?": Dampak Single Shaming Pada Kesehatan Mental Perempuan
-
Money Guilt: Kenapa Perempuan Sering Merasa Bersalah Saat Menghabiskan Uang?
-
Hati-Hati dengan Almond Mom, Fenomena Ibu-Ibu yang Menanamkan Ketakutan Makan pada Anak
Gabrielle Judge, seorang influencer yang mempopulerkan istilah lazy girl job menekankan bahwa menjadi seorang workholic dapat membuat seseorang merasa terkekang, sehingga pekerjaan yang lebih fleksibel dan tidak menekan menjadi alternatif yang menarik.
Istilah lazy girl job bukan berarti malas bekerja, tetapi lebih menekankan pada efisiensi dan keseimbangan hidup.
Semakin populernya istilah ini didukung oleh berbagai pengalaman perempuan di dunia kerja, misalnya:
- Kesadaran akan Kesehatan Mental: Perempuan lebih rentan mengalami burnout akibat tekanan pekerjaan yang tinggi, sehingga mereka mulai mencari pekerjaan yang lebih ramah terhadap kesehatan mental.
- Ketimpangan Gender di Dunia Kerja: Banyak perempuan masih mengalami kesenjangan gaji dan keterbatasan promosi, sehingga mereka memilih jalur yang memberikan fleksibilitas dan keseimbangan hidup.
- Perkembangan Teknologi: Munculnya pekerjaan berbasis digital dan remote working semakin mendukung tren ini, memungkinkan perempuan bekerja dari mana saja tanpa harus menghadapi lingkungan kerja yang tidak inklusif.
- Keseimbangan antara Karier dan Kehidupan Pribadi: Banyak perempuan memilih pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk tetap memiliki waktu untuk keluarga, kesehatan, dan hobi tanpa harus mengorbankan penghasilan.
Tantangan dan Persepsi terhadap Lazy Girl Job
Meskipun terdengar menarik, tren lazy girl job juga memiliki tantangan tersendiri.
Sebagian masyarakat berpendapat bahwa pekerjaan dengan tekanan rendah mungkin kurang memberikan peluang pengembangan karier dalam jangka panjang.
Selain itu, meningkatnya minat pada jenis pekerjaan dalam istilah lazy girl job menambah tingkat persaingan pula untuk mendapatkan posisi yang diinginkan.
Meski bagi banyak perempuan muda tren ini menjadi pilihan menarik karena menawarkan kehidupan kerja yang lebih seimbang dan minim stres, penting untuk diingat bahwa setiap pekerjaan memiliki tantangan dan tanggung jawabnya masing-masing. Selain itu, definisi "nyaman" dan "stabil" dapat bervariasi tergantung pada preferensi dan kebutuhan individu.
(Sifra Kezia)
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women