
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Jika dibiarkan berlarut-larut, stres karena masalah sehari-hari dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan. Apalagi jika stres tersebut dialami oleh perempuan.
Ya, menurut banyak penelitian, perempuan lebih rentan mengalami efek negatif stres dibandingkan laki-laki.

Hal ini termasuk peningkatan risiko penyakit jantung, gangguan autoimun, hingga masalah kesehatan mental lainnya.
Saat seseorang mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin.
Baca Juga
-
Lazy Girl Job: Pekerjaan Nyaman dengan Gaji Stabil yang Diminati Perempuan Muda
-
Kekuatan Berkata "Tidak": Mengapa Perempuan Perlu Belajar Menolak dengan Tegas
-
Soft Life: Gaya Hidup Baru Perempuan yang Menolak Stres dan Drama
-
Diskon, Cashback hingga Midnight Sale! Bazaar Ini Hadirkan Promo Lebaran Meriah
-
Di Balik Pertanyaan "Kapan Nikah?": Dampak Single Shaming Pada Kesehatan Mental Perempuan
-
Invisible Load: Beban Mental yang Tidak Terlihat di Balik Peran Perempuan
Dalam jangka pendek, hormon tersebut dapat membantu tubuh menghadapi situasi sulit. Namun, jika stres berlangsung lama, kadar kortisol juga dapat memberikan dampak negatif.
Nah, beberapa efek negatif hormon kortisol dalam tubuh adalah;
- Melemahkan sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
- Meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
- Memicu gangguan hormon yang berdampak pada siklus menstruasi dan kesuburan.
- Meningkatkan risiko gangguan kecemasan, depresi, dan insomnia.
Menurut Dr. Sonia Lupien, seorang ahli neuropsikologi dari Universitas Montreal, perempuan cenderung mengalami stres lebih tinggi karena faktor biologis dan sosial.
"Perempuan lebih sering mengalami tekanan emosional, baik dari pekerjaan, keluarga, hingga ekspektasi sosial, yang dapat berdampak negatif pada kesehatannya," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Esther Sternberg, ahli di bidang kesehatan stres dari University of Arizona, menyebutkan bahwa stres kronis bisa memperburuk penyakit peradangan seperti artritis dan lupus.
"Hormon stres dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang akhirnya meningkatkan risiko penyakit autoimun pada perempuan," jelasnya, dilansir Dewiku Senin (24/3/2025).
Cara Mengatasi Stres Agar Tidak Berdampak pada Kesehatan
Para ahli menyarankan beberapa cara untuk mengelola stres agar tidak berdampak negatif pada kesehatan perempuan:
- Teknik Relaksasi: Meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu menurunkan kadar kortisol.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik bisa meningkatkan hormon endorfin yang membantu mengurangi stres.
- Tidur yang Cukup: Kurang tidur bisa meningkatkan stres dan memperburuk sistem imun.
- Dukungan Sosial: Berbagi cerita dengan teman atau keluarga bisa membantu mengurangi tekanan emosional.
- Pola Makan Sehat – Konsumsi makanan bergizi dapat membantu tubuh mengatasi stres lebih baik.
Stres bukan hanya memengaruhi kondisi emosional, tetapi juga dapat berdampak serius pada kesehatan fisik perempuan.
Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk mengenali tanda-tanda stres dan mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya sebelum berdampak lebih jauh pada tubuh.
Perlu dingat bahwa, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.
Penulis: Imelda Rosalina
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi