
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami selebgram Cut Intan Nabila tengah menjadi perbincangan hangat. Ibu tiga anak itu mengaku telah mengalaminya selama bertahun-tahun.
"Selama ini saya bertahan karna anak. Ini bukan pertama kalinya saya mengalami KDRT, ada puluhan video lain yang saya simpan sebagai bukti," ungkapnya lewat unggahan Instagram.
Video bukti KDRT yang diungkap Intan rupanya juga membuat publik memerhatikan lebih detail unggahan-unggahan sang selebgram di media sosial. Salah satunya saat Intan menata ASI perah yang dia siapkan untuk anak bungsunya.
Baca Juga
Pada video yang dibagikan, mantan atlet anggar tampak telaten menata kantong-kantong ASIP dalam sebuah wadah. Sebagian warganet mengungkap rasa syukur mereka karena Intan masih bisa memproduksi banyak ASI meski mengalami KDRT dari Armor, suaminya.
Namun, ada hal lain yang mencuri atensi. Warganet juga menyoroti kode 4 jari yang diduga Intan lakukan dalam video tersebut. Walau cuma sekilas, gestur itu sempat terlihat terbentuk di tangan kiri Intan.
"Kalian nyadar nggak, sih? Pas dia slow-kan videonya, dia ngasih kode 4 jari. Berarti dia memang butuh bantuan," ungkap seorang warganet di kolom komentar.
Jika memang itu yang terjadi, apa makna dari kode 4 jari yang diduga dilakukan Intan? Melansir Suara.com, kode 4 jari atau juga dikenal sebagai 4 fingers up adalah sinyal permintaan tolong atau signal for help yang pertama kali diperkenalkan Canadian Women's Foundation pada 14 April 2020.
Signal for help dilakukan dengan cara membuat gerakan buka tutup dengan 4 jari. Tujuan utamanya kala itu adalah memerangi kasus KDRT yang dinilai meningkat selama masa pandemi Covid-19.
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women
Berita Terkait
-
Belajar dari Kasus Azhiera Mantan Istri Kurnia Meiga: Ingat, KDRT Bukan Aib!
-
Semakin Banyak Korban Berani Lapor, Masalah Ekonomi Jadi Penyebab Utama KDRT
-
Korban KDRT Sulit Lepas dari Jerat Pelaku, Waspadai 4 Fase Siklus Kekerasan
-
Hindari KDRT, Ketahui Tanda Pria Kasar yang Bisa Diamati sebelum Menikah