Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak, baik untuk sementara maupun permanen.
Dua istilah yang sering muncul dalam diskusi ini adalah DINK dan Childfree. Meskipun keduanya merujuk pada pasangan tanpa anak, ada perbedaan mendasar antara kedua konsep tersebut.
Definisi DINK
Baca Juga
-
Dibayangi Patriarki, Dihantui Misogini: Realitas Pahit Perempuan di Masyarakat
-
Bertukar Kata Sandi: Bukti Cinta atau Kontrol Pada Pasangan?
-
Terjebak di Zona Nyaman? Learn to Unlearn Jadi Kunci Selamat di Era Digital
-
Gangguan Sensorik Ternyata Bikin Anak Sulit Beradaptasi Hingga Rentan Di-Bully
-
Di Balik Layar yang Bias: Realita Pahit Jurnalis Perempuan dalam Pusaran Media Online
-
Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
Istilah ini umumnya digunakan untuk menggambarkan pasangan yang menikmati stabilitas keuangan dan gaya hidup fleksibel tanpa tanggung jawab mengasuh anak.
Pasangan DINK biasanya memiliki lebih banyak kebebasan dalam hal karier, perjalanan, dan pengeluaran finansial karena tidak perlu mengalokasikan dana untuk kebutuhan anak.
Definisi Childfree
Di sisi lain, menurut American Psychological Association (APA), istilah childfree digunakan untuk menggambarkan individu atau pasangan yang memilih secara permanen untuk tidak memiliki anak.
Keputusan ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti nilai-nilai pribadi, keyakinan, kepedulian terhadap lingkungan, atau keinginan untuk menjalani kehidupan yang lebih independen.
Childfree lebih dari sekadar kondisi sementara; ini merupakan pilihan gaya hidup yang disengaja dan berkelanjutan.
Perbedaan Utama Antara DINK dan Childfree
Perbedaan utama antara DINK dan childfree terletak pada motivasi dan tujuan mereka. Pasangan DINK lebih berfokus pada keuntungan finansial dan gaya hidup tanpa anak, tetapi tidak selalu menutup kemungkinan untuk memiliki anak di masa depan.
Sebaliknya, pasangan childfree telah membuat keputusan permanen untuk tidak memiliki anak, sering kali karena alasan ideologis atau filosofi hidup.
Selain itu, sifat keputusan keduanya juga berbeda. Pasangan DINK mungkin memilih untuk tidak memiliki anak hanya dalam tahap tertentu dalam kehidupan mereka, misalnya saat mereka ingin fokus pada karier atau menikmati hidup berdua.
Pandangan masyarakat terhadap kedua kelompok ini juga bervariasi. Pasangan DINK sering kali dianggap sebagai pasangan yang menunda memiliki anak, sehingga tidak menghadapi banyak stigma sosial.
Di sisi lain, individu atau pasangan childfree sering kali menghadapi tekanan sosial yang lebih besar karena dianggap menyimpang dari norma tradisional tentang keluarga.
Meskipun DINK dan childfree sama-sama mengacu pada pasangan tanpa anak, perbedaannya terletak pada motivasi dan sifat keputusannya.
DINK lebih menekankan aspek finansial dan gaya hidup yang fleksibel, sementara childfree adalah pilihan permanen yang didasarkan pada keyakinan pribadi.
Pemahaman akan kedua istilah ini penting dalam menghadapi perubahan dinamika keluarga modern serta menghargai setiap keputusan individu dalam menjalani kehidupannya.
Fenomena DINK dan childfree mencerminkan pergeseran nilai dalam masyarakat modern, di mana kebahagiaan tidak selalu diukur dari memiliki keturunan, tetapi juga dari keseimbangan hidup, kebebasan finansial, dan kepuasan pribadi.
Penulis: Nurul Lutfia Maryadi
Terkini
- Adakah Dampak Cancel Culture dalam Tragedi Kematian Kim Sae Ron?
- Hati-Hati Humblebragging: Fenomena Pamer Halus di Balik Kedok Rendah Hati
- Fenomena Sadfishing, Tren Pamer Air Mata di Media Sosial
- Mengupas Ketidakadilan Kelas dan Gender dalam Drakor The Tale of Lady Ok
- Hidup Penuh Kejutan, Perlindungan Finansial untuk Keluarga Harus Jadi Prioritas
- TBM jadi Oase di Kolong Jembatan, Bukti Literasi Bisa Tumbuh di Mana Saja
- Love Scam Gara-Gara AI, Semakin Sulit Membedakan Antara Cinta yang Tulus dan Penipuan
- Di Balik Aroma Parfum, Ada Pesan Tak Terucap Tentang Diri Anda
- Terancam Naik, UKT Perguruan Tinggi Makin Berat di Kantong Mahasiswa
- Apakah Normal Merasa Tak Cocok dengan Hasil Personal Color?