
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Wajah Bunda Indonesia, sebuah komunitas yang telah berdiri selama 13 tahun, menjadi wadah bagi para perempuan untuk menjalin silaturahmi, membangun jaringan, dan meraih kemandirian.
Didirikan oleh Vicky Maulani Kursidi pada tahun 2012, komunitas ini lahir dari keresahan akan minimnya wadah bagi ibu-ibu yang belum familiar dengan blog, namun aktif di media sosial.
Vicky, sebagai founder Wajah Bunda Indonesia, mengatakan bahwa ia melihat potensi besar dalam mengumpulkan para perempuan ini.

"Networking itu kan sama dengan silaturahmi," ujarnya kepada Dewiku, ditulis Senin (24/2/2025).
Baca Juga
-
Rekomendasi Tempat Buka Puasa 2025: Quba Ramadan Pop-Up Resto Hadirkan 70 Menu Istimewa
-
Dari Selfie Corner hingga Cheer Zone, Sociolla Bestie Pink Run 2025 Lebih dari Sekadar Fun Run!
-
Mindful Eating, Kebiasaan Sehat yang Bisa Ubah Cara Kamu Menikmati Makanan
-
Di Aksi #Indonesia Gelap, Para Perempuan Suarakan Keadilan untuk Pekerja Rumah Tangga
-
Lipstick Effect: Fenomena Aneh yang Bikin Orang Tetap Belanja di Tengah Krisis
-
Mengenal Sosok Sherly Tjoanda: Minta Doa Restu dari Mendiang Suami Sebelum Dilantik Jadi Gubernur Maluku Utara
Dengan semangat itu, Wajah Bunda Indonesia mulai mengadakan acara offline bulanan pada tahun 2012, memanfaatkan Twitter dan Facebook sebagai media promosi.
Dari mulut ke mulut, komunitas ini berkembang pesat, menjadi rumah bagi banyak perempuan yang saat itu belum memiliki wadah komunitas yang representatif.
"Bahkan, salah satu media di Indonesia mencatat Wajah Bunda Indonesia sebagai komunitas perempuan pertama di Indonesia," kata Vicky.
Kegiatan yang Beragam
Dari tahun 2012 hingga 2016, Wajah Bunda Indonesia rutin mengadakan acara offline bulanan yang meliputi talkshow parenting, kegiatan anak-anak, dan workshop. Namun, sejak 2016, frekuensi kegiatan bulanan berkurang karena banyaknya tawaran kerjasama dari berbagai brand.
Kini, Wajah Bunda Indonesia fokus pada annual event, seperti buka puasa bersama, halal bihalal, dan perayaan ulang tahun komunitas. Acara ulang tahun menjadi yang paling dinanti, menjadi ajang silaturahmi akbar bagi seluruh anggota.
Tantangan? Lebih Tepatnya, Berkah
Vicky mengaku tidak merasakan tantangan berarti selama 13 tahun berdirinya Wajah Bunda Indonesia. "Semua berjalan Alhamdulillah lancar, bunda-bundanya kooperatif, bunda-bundanya sangat bekerja sama," ungkapnya.
Menurut Vicky, banyaknya komunitas perempuan serupa yang bermunculan justru dianggap sebagai berkah. Hal ini menunjukkan bahwa Wajah Bunda Indonesia telah menginspirasi banyak perempuan untuk membangun komunitas sendiri.
Manfaat utama bergabung dengan Wajah Bunda Indonesia adalah kesempatan untuk membangun networking dan menjalin silaturahmi. Dari sinilah, banyak peluang rezeki terbuka, baik bagi komunitas maupun anggotanya.
Aktif di media sosial juga menjadi daya tarik bagi berbagai brand untuk menjalin kerjasama. Lebih dari itu, Wajah Bunda Indonesia memiliki visi jangka panjang untuk memberdayakan perempuan agar mandiri, terutama secara finansial.
"Wajah Bunda berusaha untuk bisa menjadi jembatan supaya bunda-bunda bisa merdeka finansial," tutur Vicky.
Vicky berharap agar Wajah Bunda Indonesia terus menjadi wadah bagi perempuan untuk berkarya, mandiri, dan mencapai kemerdekaan finansial. Ia juga menekankan pentingnya identitas diri, di mana setiap anggota dipanggil dengan nama aslinya, bukan sebagai "ibunya siapa" atau "istrinya siapa".
Dengan tetap setia pada identitas diri, Wajah Bunda Indonesia akan terus merajut silaturahmi dan menginspirasi perempuan di seluruh Indonesia.
Untuk bergabung dengan Wajah Bunda Indonesia, caranya sangat mudah. Cukup kirim DM atau mention postingan Wajah Bunda di akun Instagram @WajahBundaID, dan sampaikan keinginan untuk bergabung.
Penulis: Nurul Lutfia Maryadi
Terkini
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah