Minggu, 16 Maret 2025
Rima Sekarani Imamun Nissa | Kintan Sekarwangi : Jum'at, 11 Oktober 2019 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Sulam alis menjadi salah satu tren kecantikan yang digandrungi banyak wanita beberapa tahun belakangan. Namun, tren sulam alis diprediksi akan ditinggalkan sebentar lagi.

Dilansir dari Daily Mail, kini ada metode laminating alis untuk mendapatkan bentuk alis ekstra tebal dengan bulu-bulu yang berdiri tegak.

Tren kecantikan yang terdengar unik ini mulanya dipopulerkan di Rusia sebelum kemudian menjadi mendunia. Perawatan laminating alis tersebut kemudian diterapkan di sejumlah klinik kecantikan di Inggris dan Australia.

Terapis alis membuat bulu-bulu alis berdiri tegak. Dengan begitu, penampakan alis jadi terlihat lebih tebal.

Ada juga pemberian serum khusus yang membuat bulu alis tampak sehat dan glowing. Hasil alis yang tampak seperti dilaminating tersebut mampu bertahan hingga dua minggu.

Ilustrasi sulam alis. (Shutterstock)

Prosedur alis ini mirip dengan perawatan keratin untuk rambut. Perawatan keratin pada rambut memberikan solusi bagi mereka yang ingin mempunyai rambut lurus dan tampak bercahaya.

Alis yang berdiri tegak atau feather brow memang jadi bentuk alis yang populer setahun belakangan ini. Alis yang seperti helaian bulu burung itu kerap didapatkan dengan berbagai cara.

Cara yang dimaksud mulai dari menggunakan lem, walau nyatanya cara ini tidak disarankan, hingga menyisir rambut alis memakai sabun yang populer digunakan oleh beauty influencer.

Alis tebal. (Unsplash/Allef Viniciusa)

Cara menata alis menggunakan sabun pun relatif mudah. Gosok spoolie yang sudah dibasahkan ke permukaan sabun hingga sabun terangkat. Lalu, sisir alis ke arah atas sesuai arah tumbuhnya agar terlihat tebal dan teratur hingga mendapat bentuk yang diinginkan.

Hasilnya akan mirip dengan prosedur laminating alis.

BACA SELANJUTNYA

Bukan Bubuk atau Krim, Kini Sedang Tren Makeup dengan Tekstur Jelly