Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sebuah toko di Spanyol memasang tarif yang cukup tinggi untuk jasa konsultasi mode atau gaya busana dan mencoba baju. Ide ini berawal dari rasa jengkel si pemilik toko karena barang jualannya jarang laku.
Melansir harian El Correo, toko bernama Pascual Bilbao ini mematok tarif senilai Rp 200 ribu bagi para pelanggan untuk minta saran selama 2 jam.
Pria yang ahli membuat jas ini mengungkapkan orang-orang datang ke tokonya tapi tidak membeli baju yang ia tawarkan. Mereka hanya minta saran di toko baju miliknya itu.
"Banyak orang datang minta saran soal gaya, model baju dan aksesori, lalu mereka belanjanya di toko lain," ungkap Camino Pascual.
Baca Juga
Bahkan, menurutnya, ada orang yang meminta saran sambil melakukan pencarian di internet untuk model baju yang sesuai tapi harganya jauh lebih murah dari produk yang dijual di tokonya, yaitu sekitar Rp 12 juta hingga Rp 22 juta.
Dalam unggahan di Facebook, ia lalu mengumumkan tarif yang harus dibayarkan jika orang datang padanya untuk meminta saran. Ia mematok 15 euro atau setara Rp 200 ribu untuk dua jam konsultasi.
Rupanya ide ini disambut positif oleh warganet. Mereka ramai-ramai mendukung gebrakan Camino untuk mematok tarif konsultasi. Bagi mereka, sudah waktunya keahlian Camino dihargai dengan alasan profesionalitas.
Menurut Oddity Central, Camino Pascual sangat ahli di bidangnya. Ia jago menjahit jas pria hingga bisa membuat satu set pakaian resmi pria yang pas badan, bahkan tanpa mengukurnya terlebih dahulu.
Ia juga piawai merekomendasikan model jas yang cocok meski cuma melihat postur orang secara sekilas.
Keahlian ini telah menyebar ke seluruh Kota Bilbao dan banyak orang yang memanfaatkannya untuk berkonsultasi. Kini Camino Pascual bisa bernafas lega karena keahliannya sudah diapresiasi.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri