Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kuku termasuk bagian tubuh yang penting untuk dirawat. Biar kuku tetap rapi dan cantik, tak sedikit kaum Hawa yang senang mengunjungi salon perawatan kuku secara teratur.
Namun, tak cuma mempercantik kuku, seorang nenek di Inggris mengklaim bahwa manikur juga berhasil menyelamatkan nyawanya dari kanker.
Joan Martindale adalah nenek 73 tahun yang rajin melakukan manikur setiap bulannya. Joan juga telah berteman dengan ahli perawatan kuku di salon selama 10 tahun.
Mulanya, Joan menyadari bahwa ada perubahan pada kuku tangan dan kakinya. Kuku Joan menjadi lebih lebar, bulat, serta melengkung.
Baca Juga
-
Bikin Ngilu, Jangan Ikuti Beauty Hacks Bulu Mata Cetar Ini!
-
12 Tips Ampuh Bikin Rambut Cepat Panjang, Jangan Keseringan Keramas!
-
7 Manfaat Lain Micellar Water, Ternyata Bisa Memperbaiki Kosmetik Rusak!
-
Biar Lebih Sehat dan Cerah, Simak 5 Tips Perawatan Kulit Ketiak
-
Tak Perlu Kerja, Wanita Ini Dibayar Mahal karena Kuku Kaki Super Panjang
-
Pamer Cincin Tunangan, Kuku Wanita Ini Bikin Jijik Berjamaah
Saat itu, Joan sebenarnya sudah mengalami tanda-tanda kanker yang berupa nail clubbing. Joan juga sudah mencari tahu lewat Google tapi dia berusaha meyakinkan diri bahwa itu bukan tanda-tanda kanker.
Walau demikian, ahli perawatan kuku Joan yang bernama Linda Bartram berpikiran lain. Saat Joan datang untuk perawatan kuku pada Maret silam, Linda memintanya untuk lekas mengunjungi dokter.
Joan kemudian didiagnosa kanker paru-paru dan harus menjalani operasi untuk menyingkirkan tumor sebesar 4 mm. Joan juga diminta menjalani kemoterapi.
"Pergi ke salon untuk manikur menyelamatkan nyawaku. Aku terkejut dia bisa tahu cuma dengan melihat kuku tanganku," ujar Joan, seperti dikutip dari Daily Mail.
"Aku memberitahunya (ahli perawatan kuku) bahwa aku bakal selamanya berterima kasih, begitu pandemi COVID berakhir, kami akan makan bersama."
Si nenek mengaku bahwa dulu dia memang punya kebiasaan merokok 20 batang sehari. Joan berhenti di tahun 2013 tapi lalu beralih menggunakan rokok elektrik.
"Tanda-tanda pertama muncul setelah Natal saat tumit dan kakiku membengkak. Aku pergi ke dokter dan mereka bilang itu hanya bengkak karena kelebihan air. Mereka memberiku obat tapi kondisiku tidak membaik," jelas Joan.
Barulah saat pergi melakukan manikur, Joan sadar bahwa kondisinya serius dan dia memang mesti segera ke dokter.
"Dia (Linda) berkata dia tak mau membuatku marah, tapi dia merasa ada yang salah dengan kukuku dan dokter harus memeriksanya."
Sejak menjalani operasi pengangkatan kanker dan melakukan kemoterapi, Joan pun berhenti menggunakan rokok elektrik. Dia juga merasa optimis dengan kondisinya.
"Aku akan selamanya berterima kasih pada Linda karena dia telah mendorongku dan berkata aku harus melakukan sesuatu."
"Gejala ini harus dipahami sehingga kanker dapat didiagnosis lebih dini, semakin banyak yang tahu semakin bagus," imbuh Joan.
Sementara, Linda Bartram mengatakan, dirinya dapat menyadari tanda-tanda kanker itu karena pernah mengambil kelas anatomi dan fisiologi sekitar 20 tahun lalu.
Dari sana, ahli manikur ini cukup banyak belajar tentang kondisi kuku seseorang yang bisa menunjukkan gejala penyakit yang ada di tubuh.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?