
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Minuman herbal itu diakui sempat memberikan hasil yang lumayan. Namun karena harga produk bersangkutan semakin mahal, Titi Wati yang kini dianggap wanita tergemuk di Kalimantan Tengah ini pun tak sanggup lagi membeli.
''Setelah tidak mampu membeli minuman herbal penurun berat badan itu, saya pun menjalani aktivitas saya seperti orang normal. Makan dan minum pun juga tidak lagi terkontrol sehingga berat badan saya yang saat itu sempat 167 kilogram kini menjadi 350 kilogram lebih,'' ujar dia, masih seperti yang dilansir dari Antara via Suara.com.
4. Dukungan suami
Obesitas membuat Titi Wati tak bisa melayani suaminya, Edi. Namun, ternyata sang suami tetap meneria dia apa adanya.
Baca Juga
''Kata suami saya, ambil hikmahnya saja dan syukuri keadaan yang sudah diberikan Tuhan. Mau bagaimana lagi kami berbuat kalau ini sudah nasib dari keluarga kami,'' tutur Wati mengingat kembali bagaimana ucapan suaminya bekerja sebagai pencari kayu hutan.

5. Dievakuasi ke rumah sakit dengan pikap
Kamis (10/1/2019) kemarin, Wakil Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, Theodorus Sapta Atmadja, mengatakan tim medis telah mematangkan rencana evakuasi Titi Wati.
Wanita tergemuk di Kalimantan Tengah itu bakal menjalani serangkaian perawatan medis untuk menurunkan berat badan dengan bantuan dari Dinas Sosial Palangkaraya.
Dia bilang, tubuh pasien yang terlalu besar tidak memungkinkan evakuasi dilakukan melalui pintu rumah. Tim perlu menjebol dinding rumah sebagai jalan keluar.
Titi Wati juga tidak dibawa ke rumah sakit dengan ambulans, melainkan mobil pikap.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi