Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang fotografer baru-baru ini terbuka tentang penyakit alergi langka yang dideritanya. Valentina Bones mengaku alergi air, termasuk keringat dan air matanya sendiri karena menyebabkan kulitnya menjadi merah dan gatal.
Melansir Metro, setelah pindah ke California saat masih remaja, dia didiagnosis menderita urtikaria aquagenic. Kondisi ini berarti gatal-gatal atau ruam berkembang dengan cepat setelah kulit terpapar air.
Sejak usia 17 tahun, ia memperhatikan bahwa ia mempunyai reaksi alergi terhadap air. Awalnya, dokter percaya kondisi itu kemungkinan besar dikarenakan kekurangan vitamin.
Ruam Valentina berkembang dalam waktu dua menit setelah kulitnya terkena air hangat tapi reaksinya lebih lambat dengan cairan yang lebih dingin. Ada juga perbedaan antara bagaimana wajahnya bereaksi lebih cepat dari tubuhnya.
Baca Juga
Ruam di wajahnya bakal muncul dari kontak dengan cairan suhu berapapun. Sedangkan di tubuhnya, air hangat bakal menyebabkan reaksi lebih cepat.
"Cairan apapun dapat memicu urtikaria aquagenik: air, keringat, air liur, dan bahkan jus dari buah yang berair," jelas dia.
"Pertanyaan paling umum dari orang-orang adalah bagaimana cara saya mandi? Di musim panas, saya mandi cepat dengan air dingin. Di musim dingin aku menggunakan handuk basah atau mandi dengan air hangat selama kurang dari tiga menit," tutur wanita berusia 25 tahun ini.
Valentina keramas secara terpisah dengan membungkuk di bak mandi sehingga air tidak megenai tubuhnya. Valentina pun harus mengenakan pakaian ringan ketika berada di luar ruangan di bawah sinar matahari dan menghindari hujan. Ia juga tak melakukan olahraga atau aktivitas fisik apa pun karena menyebabkannya berkeringat.
Selama kuliah, dia mengambil kelas malam karena terlalu panas dan lembab di kelas pada siang hari. Dia pun sudah mencoba berbagai solusi dan perawatan termasuk lidah buaya tapi tidak ada yang menghentikan kulitnya menjadi merah dan gatal.
Walau kondisinya alergi air itu cukup membuat susah, ia ingin membantu membesarkan hati orang lain. Ia menyarankan mereka untuk menghidrasi dari dalam dengan minum banyak air serta dak membiarkan alergi itu membebani setiap hari.
"Selama tubuh saya tetap kering, alergi saya terhadap air tidak membuat hidup saya tidak bahagia," tambah fotografer ini.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat